Deplu: Pengadilan Internasional Kasus Timtim Ganggu Hubungan Bilateral
Jumat, 13 Agustus 2004 16:56 WIB
Bagikan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Rencana pembentukan pengadilan internasional untuk kasus pelanggaran hak asasi manusia di Timor Timur, dinilai dapat mengganggu hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste.Tidak ada dampak positif terhadap hubungan Indonesia dan Timor Leste, tegas juru bicara Departemen Luar Negeri Marty Natalegawa dalam acara jumpa pers di kantornya, Jumat (13/8). Dia menambahkan penyelesaian kasus pelanggaran HAM Timor Timur harus berdasarkan posisi kedua negara dan bukan berdasarkan pendapat masyarakat internasional.Desakan untuk membentuk pengadilan internasional muncul setelah pengadilan HAM ad hoc di Indonesia membebaskan seluruh perwira militer dan kepolisian. Pengadilan hanya menghukum dua warga sipil Timor Timur, yakni mantan Gubernur Jose Abilio Osorio Soares dan mantan Wakil Panglima Milisi Aitarak Eurico Guterres. Sejumlah protes terhadap keputusan pengadilan ini, antara lain datang dari Pemerintah Amerika Serikat dan Selandia Baru. Lebih lanjut Natalegawa mengungkapkan, gagasan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan tersebut akan menimbulkan kesan buruk. Dia mempertanyakan apakah lazim Sekretaris PBB memiliki wewenang untuk menilai proses hukum di suatu negara berdaulat. Dia juga mempertanyakan apakah Annan juga akan melakukan hal yang sama terhadap negara lain. Ada potensi diskriminatif dan sangat mengganggu kemandirian proses hukum, tegas dia. Dia menegaskan, selama ini pemerintah telah melakukan lobi terhadap negara-negara anggota Dewan Keamanan agar gagasan pembentukan pengadilan internasional itu tidak diterima. Dia merasa yakin pengadilan internasional tersebut tidak akan terbentuk karena hal itu memerlukan persyaratan yang ketat. Meski demikian, lanjut Natalegawa, pemerintah akan berusaha keras untuk meyakinkan negara-negara sahabat agar hal itu tidak terwujud. Untuk bisa meyakinkan masyarakat internasional dan masyarakat kita sendiri bahwa rasa keadilan itu sudah terpenuhi, lanjut dia.Menteri Luar Negeri Jose Ramos Horta juga memiliki pandangan yang sama mengenai hal ini. Itu akan menimbulkan kesulitan dalam hubungan bilateral Indonesia dan Timor Leste, tegas dia. Faisal - Tempo News Room
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar
1 hari lalu
Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar
Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat
1 hari lalu
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat
Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita
WNI Selamat dalam Gempa Taiwan
3 hari lalu
WNI Selamat dalam Gempa Taiwan
Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini
IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI
3 hari lalu
IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI
IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI
23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award
3 hari lalu
23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award
Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI
Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia
9 hari lalu
Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia
Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB
11 hari lalu
Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB
Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel
13 hari lalu
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel
Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah
Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel
13 hari lalu
Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel
Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia
14 hari lalu
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia
Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.