TEMPO.CO, Madiun - Hutan lindung di lereng Pegunungan Wilis, tepatnya di Desa Padas, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, longsor, Rabu, 20 Februari 2013. Ratusan warga sekitar lokasi terpaksa mengungsi mengantisipasi longsor susulan.
Longsor terjadi di areal hutan lindung Perhutani petak 15 Resor Pemangkuan Hutan Nglengko, Wilis Utara, Lawu. Tanah di lereng gunung itu ambrol setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi sejak Selasa, kemarin.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Namun, sedikitnya 53 kepala keluarga atau 241 jiwa warga tiga dusun. “Anak-anak dan ibu-ibu kami kumpulkan di satu lokasi. Kalau terjadi apa-apa biar cepat diungsikan,” ujar Ketua RT 9 RW 2 Dusun Pucangsawit, Yakun. Jarak dusun ini dengan lokasi longsor hanya sekitar 500 meter.
Perhutani KPH Lawu belum bisa memperkirakan kerugian akibat longsor yang terjadi di hutan lindung tersebut. “Kerugian belum dihitung, kami bersama instansi terkait masih fokus pada penyelamatan dan bantuan untuk warga,” ujar Administratur KPH Lawu, Johan Suryoputro, saat dihubungi.
Menurut dia, luas lahan yang longsor diperkirakan sepanjang 125 meter dan lebar 50 meter. Hutan lindung tersebut ditanami sejumlah pohon non-jati, misalnya mahoni, puspa, aras, dan lain-lain.
Baca Juga:
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Madiun bersama perangkat desa dan kecamatan setempat mendirikan posko pengungsian. Diduga longsor susulan akan terjadi karena struktur tanah di lokasi longsor masih labil dan terus bergerak. Apalagi, potensi hujan masih tinggi karena kelembaban di lereng Pegunungan Wilis.
ISHOMUDDIN