TEMPO.CO, Surabaya - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan langsung turun tangan meredakan konflik kader di Jawa Timur. Menurut Sri Hadi Wahono, Ketua Pimpinan Anak Cabang PDIP Kecamatan Tegalsari, Surabaya, ada instruksi dari DPP agar semua kader dan struktural partai menurunkan tensi.
DPP PDI Perjuangan mengeluarkan surat nomor 3134/IN/DPP/II/2013 yang melarang seluruh kader dan struktural partai melakukan demonstrasi dan mengekspose permasalahan internal partai ke media massa. Instruksi itu disampaikan siang ini oleh Said Abdullah, pengurus DPP PDIP yang juga anggota DPR RI asal Madura.
Said menyatakan, DPP memerintahkan kader membersihkan semua coretan bertuliskan desakan mundur kepada Ketua DPD Sirmadji dkk. "Hari ini semua harus bersih,'' kata Sri Hadi Wahono saat meninjau kantor DPD PDIP, Jumat, 8 Februari 2013.
Kemarin, ribuan massa PDIP dari sejumlah daerah, seperti Ponorogo, Surabaya, Lamongan, Malang, dan Madiun, berunjuk rasa mendesak Sirmadji dkk mundur. Aksi diwarnai kericuhan karena massa memaksa masuk ke kantor DPD. Kuatnya desakan massa menyebabkan pintu kaca pecah serta sejumlah polisi dan satgas terluka.
Aksi itu adalah akumulasi kekecewaan massa PDIP yang tidak puas dengan kepemimpinan Sirmadji. Mereka menilai PDIP banyak berfungsi sebagai partai sewaan. Sirmadji dinilai sering menurunkan rekomendasi kepada calon kepala daerah atas dasar kepentingan pribadinya tanpa melalui hasil kesepakatan partai.
Selain mendesak Sirmadji turun, massa juga mendesak dua orang pengurus lainnya, yakni Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Kusnadi dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP Jawa Timur Suhandoyo, mundur.
Setelah aksi unjuk rasa mendesak mundur Ketua DPD PDIP Jatim Sirmadji kemarin, kantor PDIP Jatim di Jalan Kendangsari 56, Surabaya, terlihat porak-poranda.
Banyak coret-coretan menghujat Sirmadji agar segera turun dari jabatannya. Coretan tangan yang menggunakan cat semprot warna merah tersebut merata di dinding maupun lantai halaman kantor DPD. Tidak terlihat lagi pengunjuk rasa yang kemarin bertekad menduduki kantor dan menggelar mimbar bebas. Hanya tampak puluhan kader DPC PDIP Surabaya yang menduduki kantor DPP PDIP Kendangsari.
Wahono mengatakan, para pengurus DPC PDIP akan tetap menduduki kantor DPP PDIP sampai ada keputusan dari DPP pusat mengenai tuntutan penurunan Sirmadji, Kusnadi, dan Suhandoyo. Selain itu, massa aksi akan tetap menduduki kantor DPP PDIP Jawa Timur sebelum kantor diambil alih oleh DPP PDIP pusat.
SONY WIGNYA WIBAWA