Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Longsor Seperti Tsunami di Brebes  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Hanya dengan menggunakan cangkul dan peralatan sederhana lainnya, tim evakuasi menggali timbunan tanah untuk mencari lima korban tanah longsor di Dukuh Luwung Desa Plompong Sirampog Brebes, Kamis (7/2). TEMPO/Aris Andrianto
Hanya dengan menggunakan cangkul dan peralatan sederhana lainnya, tim evakuasi menggali timbunan tanah untuk mencari lima korban tanah longsor di Dukuh Luwung Desa Plompong Sirampog Brebes, Kamis (7/2). TEMPO/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO, Brebes - Mukhidi, 35 tahun, tak henti-hentinya menahan napas. Baginya, mengingat detik-detik terjadinya tanah longsor di Tebing Wadas Gantung Desa Plompong Sirampog, Brebes, Jawa Tengah, adalah horor. "Saya hanya punya waktu lima menit untuk menyelamatkan diri," kata dia, Rabu, 6 Februari 2013.

Mukhidi selamat dari longsoran tebing setinggi 150 meter. Dia berlari menyamping ke sisi tebing. Sementara itu, Radun, rekannya yang juga sedang memanen jagung, memilih langkah yang salah. Radun berlari ke arah bawah tebing dan terseret longsoran. Saat itu mereka berada di ketinggian 75 meter atau di tengah tebing. Hingga kini tubuh Radun belum ditemukan.

Adapun Saryo, 54 tahun, tak mengira akan selamat. "Longsoran seperti tsunami, pertama air bah disusul lumpur," kata dia. Dia mendengar suara menggelegar seperti meriam. Tanah longsor bahkan sempat menerjang pantatnya saat dia sedang berlari kencang. Menurut Saryo, longsor terjadi dua kali. Longsor pertama terjadi pada pukul 08.30, lalu disusul longsor kedua pukul 09.00.

Longsor Brebes terjadi pada Rabu 6 Februari 2013 pukul 09.00 pagi. Tebing setinggi 150 meter longsor dan terseret hingga 100 meter menerjang ladang jagung. Kebetulan saat itu ada warga yang memanen jagung di ladang itu. Delapan petani yang sedang memanen jagung itu diterjang longsor. Pencarian langsung dilakukan. Hingga Kamis petang 7 Februari 2013, masih tiga korban yang belum diketemukan, yakni Sutar, Radun, dan Taryo. Korban yang sudah ditemukan adalah Rapinah, Kasrap, dan Sungi. Ketiganya meninggal. Korban yang selamat, Sukim, 40 tahun, dan anaknya Hamdan, 4 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pencarian korban dilakukan dengan cara menyemprotkan air ke timbunan tanah longsor. Petugas tak bisa memakai alat berat. Sebab, alat berat tak bisa menjangkau lokasi longsor karena tak ada jalan yang bisa dipakai. Selain itu, tingkat kemiringan tanah lokasi longsor 75 derajat, sehingga menyulitkan pengoperasian alat berat. “Yang bisa dilakukan adalah mengoptimalkan pompa air untuk disemprotkan di tanah,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah Sarwa Permana di Semarang, Kamis, 7 Februari 2013. Simak berita Nusantara lainnya di sini.

ARIS ANDRIANTO | ROFIUDDIN


Baca juga:

Banjir, Jakarta Macet Total

Bayi Ini Sudah Dijual Sebelum Lahir

Tersangka Penjual Bayi Dikenal Berdagang Pakaian

4 Penyebab Hujan 2 Jam Jakarta Terendam

Banjir Jakarta Akibat Curah Hujan Tinggi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

15 jam lalu

Jalan tol runtuh pada Rabu dini hari di Guangdong, Cina. Wang Ruiping/Xinhua
Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

6 hari lalu

Proses evakuasi korban tewas tertimbun tanah longsor di Kampung Sirnagalih, Desa Talagajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat 26 April 2024. (ANTARA/HO-Basarnas Garut)
Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.


Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

6 hari lalu

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

12 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

17 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

17 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

17 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

17 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

18 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.