TEMPO.CO, Kediri - Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Helmy Faizal Zaini, mengatakan, tingkat elektabilitas Rhoma Irama untuk menjadi calon presiden semakin besar. Bahkan, menurut Helmy, saat ini Rhoma menduduki posisi tertinggi di antara kandidat calon presiden yang diusung PKB.
Helmi mengatakan, tingkat elektabilitas Rhoma itu semakin hari semakin besar. Tidak hanya dari kalangan internal PKB, animo masyarakat kepada Rhoma dari berbagai daerah di Indonesia juga meningkat. "Posisi beliau saat ini paling tinggi di antara calon presiden lain di PKB," kata Helmi saat mendampingi Rhoma Irama bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Sabtu, 12 Januari 2013.
Untuk itu, Helmy menambahkan, upaya mengenalkan Rhoma akan terus dilakukan, terutama di kalangan kiai Nahdlatul Ulama (NU) yang terang-terang menolaknya. Helmi optimistis suatu saat akan bisa mendekatkan sang kandidat kepada kiai NU.
Salah satunya dengan melakukan safari politik ke berbagai pondok pesantren di Jawa. Sejak Sabtu pagi, Rhoma juga telah berkunjung ke pondok pesantren di Tulungagung. Sebelum ke Lirboyo, Rhoma juga menyempatkan diri bertemu pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo.
Dalam sambutannya di depan ribuan santri dan pengasuh Lirboyo, Helmy mengatakan, Rhoma Irama adalah warga Nahdliyin. Karena itu, tidak ada alasan bagi warga NU untuk tidak mendukungnya sebagai calon presiden. "Bung Rhoma ini adalah warga Nahdliyin," katanya, yang disambut tepuk tangan para santri.
Perjuangan Rhoma kepada umat muslim di Indonesia, Helmy menambahkan, telah lama dilakukan secara riil melalui pengajian dan majelis masjid. Bahkan, kata dia, bisa dibilang Rhoma adalah satu-satunya calon presiden yang terang-terangan memperjuangkan Ahlussunnah Waljamaah.
Ribuan santri yang tak berhenti mengeluk-elukan Rhoma Irama terus membanjiri kediaman Kiai Idris Marzuki, pemimpin Pondok Pesantren Lirboyo. Mereka ingin melihat dari dekat seperti apa sosok Rhoma Irama yang biasa tampil di layar kaca itu.
HARI TRI WASONO
Berita terpopuler lainnya:
Sudah Minta Maaf, Farhat Cuit Ahok Lagi di Twitter
7 Eksekutif Super Tajir Yang Gemar Bangun Pagi
Denny Indrayana: Vincent Adalah Tonggak Sejarah