TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi siap mengusut dugaan korupsi dalam pembahasan maupun pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013. Juru bicara KPK, Johan Budi S.P. berharap masyarakat ikut membantu komisinya melaporkan informasi maupun data terkait dugaan korupsi dalam pembahasan anggaran.
"KPK Siap menelusuri bila ada informasi terkait pembahasan anggaran itu," ujar Johan saat dihubungi, semalam.
Pengusutan, kata Johan, dilakukan tidak hanya berdasarkan laporan masyarakat tetapi juga mengandalkan informasi yang diterima komisi antikorupsi. KPK tak hanya menunggu laporan. "Kami juga bekerja berdasarkan informasi yang lain," katanya.
Lembaga pegiat antikorupsi, Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran, khawatir Anggaran Negara 2013 akan dimanipulasi untuk modal Pemilihan Umum 2014. Alasannya, anggaran itu didominasi belanja pegawai Rp 241 triliun dan belanja barang Rp 200,7 triliun. "Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan belanja modal Rp 184 triliun," kata Sekretaris Jenderal Forum Transparansi, Yuna Farhan, Jumat pekan lalu.
Johan Budi mengatakan komisinya sudah menjerat sejumlah politikus terkait pembahasan anggaran di DPR. Ia mencontohkan dua politikus Partai Amanat Nasional, Wa Ode Nurhayati dalam kasus suap pembahasan dana penyesuaian infrastruktur daerah dan Abdul Hadi Djamal dalam kasus dana stimulus pembangunan dermaga di kawasan Indonesia Timur.
Contoh lain, KPK menjerat politikus Demokrat, Angelina Sondakh dalam kasus penggiringan anggaran proyek Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan. "KPK tidak secara langsung mengawasi pembahasan anggaran tapi siap mengusutnya."
TRI SUHARMAN