TEMPO.CO, Jakarta - Bencana tanah longsor terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera Barat akibat hujan deras yang melanda sejumlah wilayah seperti Kabupaten Solok Selatan, Pasaman, Agam, dan Tanah Datar, sejak Senin, 24 Desember 2012.
"Akibatnya tiga orang tewas tertimbun longsor di Solok Selatan," kata Kepala Pusat Informasi, Data, dan Humas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, melalui pesan singkat, Selasa, 25 Desember 2012.
Tiga korban tewas di Solok berasal dari satu keluarga yang rumahnya tertimbun longsor dini hari tadi, sekitar jam 01.30 WIB. Korban tewas adalah Nurbaiti (61), Yosi Fitriani (12), dna Tri Yulia Nanda Sari (8). Nurbaiti merupakan nenek dari Yosi dan Tri. "Korban sudah disemayamkan di rumah duka," kata Sutopo.
Wilayah lain yang diterjang banjir dan longsor adalah Lambah Tabiang, Kabupaten Pasaman. Sebanyak 15 rumah terendam banjir, serta tertimbun longsor. Adapun sebanyak 3 kepala keluarga yang terdiri atas 15 orang, harus mengungsi. "Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini," ucap Sutopo.
Sedangkan di Kabupaten Agam, longsor merobohkan pohon-pohon serta tiang listrik yang mengakibatkan terhalangnya jalan. Persitiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa. BNPB mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai empat titik di daerah Koto Alam Padang Gantiang dan empat titik di Kecamatan Padang Gantiang yang rawan longsor.
Bagi masyarakat yang ingin memperoleh informasi mengenai kondisi terbaru di lokasi kejadian, dapat menghubungi Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat, Ade Edward, di nomor 0812-6763840, atau ke Kepala Pelaksana BPBD Sumbar, Yazid, di nomor 0812-6605955.
SATWIKA MOVEMENTI