TEMPO.CO, Jakarta -- Muhammad Nazaruddin kerap mengaitkan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dengan perbuatan Angelina Sondakh, terdakwa suap pengurusan anggaran proyek Kementerian Pendidikan serta Kementerian Pemuda dan Olahraga. Angelina alias Angie pun gusar dan menganggap dirinya dijadikan sasaran kebencian Nazar pada Anas.
"Saya jangan dijadikan sasaran kebencian Anda terhadap Anas Urbaningrum," ujar Angie saat memberi tanggapan terhadap kesaksian M. Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kamis, 29 November 2012.
Dengan nada tinggi, ia pun meminta Nazaruddin menjelaskan fakta yang terjadi dalam kasus yang menjeratnya. Namun ia tetap membantah pernah menerima duit Rp 9 miliar dalam proyek Wisma Atlet SEA Games, Palembang, maupun duit dari proyek universitas di Kementerian Pendidikan. "Ini tentang nasib saya, jadi tolong saya jangan dijadikan sasaran masalah antara Anda dan Anas," ujarnya.
Dalam kesaksiannya di persidangan hari ini, Nazar menyebutkan segala hal yang menyangkut Angie adalah buah dari tindakan ambisius Anas untuk menjadi Ketua Umum Demokrat pada 2010. Pernyataan bekas anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat itu dimulai saat dirinya memperkenalkan Mindo Rosalina Manulang, anak buahnya, kepada Angie pada 2010. Ia mengaku memperkenalkan keduanya atas perintah Anas.
Kemudian ia juga mengatakan bahwa dirinya mendapatkan duit dengan total Rp 2 miliar dari Angie dan Mirwan Amir, bekas pemimpin Badan Anggaran DPR pada 2010. Ia mengaku meminta duit itu karena diperintah oleh Anas. Tujuannya untuk membuat kalender calon Ketua Demokrat. Nazar mengatakan, duit Angie berasal dari proyek empat universitas, yakni Universitas Haluleo, Universitas Cendana, Universitas Pattimura, serta Universitas Tadulako. "Duit itu kemudian digunakan membiayai pembuatan satu juta eksemplar kalender," ujarnya.
Nazar juga mengungkapkan bahwa Angie menyumbang sejumlah duit pada Anas untuk mendongkrak kemenangannya dalam kongres Demokrat. Sebab, Nazar membutuhkan duit sekitar Rp 300 miliar untuk menguatkan suaranya. "Saya sering mendapatkan duit dari Angie atas perintah Ketua Fraksi (Anas saat menjabat Ketua Fraksi Demokrat)."
Nazar bahkan menjelaskan pengakuan Angie dalam sidang tim pencari fakta (TPF) Demokrat pada 2011. Kepada Benny K. Harman, politikus Demokrat yang menjadi Ketua TPF, Angie, kata Nazar, mengaku mengalirkan duit Rp 9 miliar ke sejumlah petinggi Demokrat. Mereka di antaranya Jafar Hafsah Rp 1 miliar; Mirwan Amir dan Olly Kondokombey masing-masing Rp 1,5 miliar; serta ada pula ke Mahyuddin dan Anas.
Angie menegaskan, semua kesaksian Nazar tentang dirinya tidak benar. Malah ia menantang hakim maupun jaksa penuntut untuk mencari bukti kebenaran pernyataan Nazaruddin. "Kalau ada rekaman video atau catatan terkait itu, perlihatkan ke saya," ujarnya dengan suara serak.
Nazar langsung menyela pernyataan Angie dengan menyebut rekaman video tentang pertemuan TPF Demokrat ada pada dirinya, tetapi kini disimpan di Singapura. "Ada di Singapura," kata Nazar tersenyum. Angie lantas diam.
Sikap Nazar yang selalu mengaitkan Anas dalam kasus Angie sempat membuat majelis hakim terganggu. "Kalau menyebut Anas Anda bersemangat, tetapi kalau ditanya yang lain Anda lupa," ujar Sudjatmiko, ketua majelis hakim.
TRI SUHARMAN
Baca juga:
Angie: Nazar, Anda Orang Terjahat di Muka Bumi
Max Sopacua Mangkir Lagi dari Sidang Angie
Di Sidang Angie, Nazar Tak Henti Sebut Anas
Wartawan Antara Mengaku Terima Uang Angie
Nazar Tersenyum, Angie Menatap Sayu