TEMPO.CO, Jakarta--Dewan Pembina Indonesia Maritim Institute (IMI), Dietrich Bengen, mengatakan adopsi pulau oleh swasta bisa menjadi cara penguatan potensi pulau kecil di Indonesia.
Selain potensi kekayaan laut, kata Dietrich, bentuk perhatian terhadap pulau kecil bisa berupa kerja sama dengan masyarakat lokal mengelola pulau. "Sehingga mereka punya kebangaan mengelola pulaunya. Masa depan pulau tergantung masyarakatnya," kata Dietrich.
Agus Dermawan, Ditjen KP3K Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan masyarakat di pulau kecil membutuhkan perhatian besar. "Misalnya setiap tanggal 17 Agustus, Kementerian punya program merayakan 17-an di pulau-pulau kecil, sekaligus membawa program-program untuk dimasukkan ke pulau itu," katanya.
Menurut Agus, kegiatan itu untuk menunjukkan perhatian kepada pulau-pulau kecil itu. "Mereka bagian dari negara kita, perlu perhatian besar dari pemerintah pusat dan daerah" kata Agus.
Perhatian itu adalah kebijakan anggaran politik untuk infrastruktur dan pembangunan masyarakat pulau. Hingga tahun 2014 pemerintah mentargetkan 200 pulau akan diberi nama. "Per tahun targetnya 30-60 pulau yang kita kelola," kata Agus. Pulau-pulau itu merupakan pulau yang diprioritaskan dikelola lebih dahulu, termasuk pemberian nama.
AMADEA PRANASTITI
Berita populer:
Faisal Basri: Ical Jadi Cawapres, Indonesia Kiamat
Kenapa Munarman Dipukul Gara-gara Klakson?
Munarman Jadi Topik Paling Hot di Twitter
Sisi Gelap Hakim Yamanie
Hotma: Bambang Widjojanto Jangan Banyak Komentar