Iklan
TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Calon presiden Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Hamzah Haz, Senin (28/6) melakukan pertemuan tertutup dengan mantan Panglima Laskar Jihad, Ustadz Ja'far Umar Thalib di Pondok Pesantren (Ponpes) Ihyaus Sunnah, Desa Degolan Pakem Sleman, Yogyakarta. Usai pertemuan selama sekitar 20 menit, Hamzah Haz memberikan ceramah di hadapan puluhan santri dan pengasuh Ponpes tersebut di masjid setempat. Hamzah Haz mengatakan dirinya tidak khawatir dengan penilaian orang atas kunjungannya ke Ja'far Umar Thalib. Pandangan masyarakat terhadap Ja'far sebagai sosok yang radikal, tidaklah benar. Dalam kenyataannya, Ja'far adalah seorang pengasuh pondok pesentren. Terlebih lagi, sekarang ini sudah tidak lagi laskar jihad yang dulu pernah ke Ambon."Radikal bagaimana? Sekarang dia sudah pindah ke pondok pesantren, masa dibilang radikal. Lain halnya kalau masih menjadi Panglima Laskar Jihad, apalagi sekarang kan sudah tidak ada lagi laskarnya," kata Hamzah Haz.Hamzah Haz mengaku tidak khawatir jika kunjungannya ke mantan Panglima Laskar Jihad itu akan menimbulkan citra negatif yang pada akhirnya bisa mempengaruhi perolehan suara pada pemilihan presiden 5 Juli mendatang."Soal perolehan suara, sepenuhnya kita serahkan kepada Allah. Bagi saya, dunia itu suatu yang kecil karena yang terpenting adalah akhirat. Dan yang harus diingat, salah satu aqidah Islam itu kan hablum minallah dan hablum minannas. Dan saya ke sini adalah dalam rangka hablum minannas, sehingga kenapa harus takut?" kata Hamzah yang lansgung disambut pekik takbir oleh puluhan santri yang berdiri di belakang Hamzah.Ja'far Umar Thalib berkomentar dirinya sangat menghargai sikap Hamzah Haz karena Hamzah adalah sosok pejabat tinggi negara yang berani mengunjungi dirinya. Menurutnya kunjungan Hamzah, adalah silahturahmi biasa seperti halnya yang dilakukan Hamzah Haz saat mengunjungi dirinya waktu dipenjara beberapa tahu yang lalu.Syaiful Amin Tempo News Room
Iklan
