Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Semburan Lumpur Gresik Jadi Obyek Wisata  

image-gnews
Petugas dari PetroChina Gresik mengamati pusat semburan bercampur gas yang muncul di sebuah waduk di Desa Metatu, Kec. Benjeng, Kab. Gresik, Jatim, Rabu (14/11). ANTARA/M Risyal Hidayat
Petugas dari PetroChina Gresik mengamati pusat semburan bercampur gas yang muncul di sebuah waduk di Desa Metatu, Kec. Benjeng, Kab. Gresik, Jatim, Rabu (14/11). ANTARA/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.COGresik - Semburan lumpur yang terjadi di kawasan bekas Bendungan Metatu, Gresik, Jawa Timur, menjadi obyek wisata dadakan. Ini menjadi berkah yang segera dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk menjadi pusat bisnis baru. Aneka warung dadakan dan tempat parkir menjamur di sekitar lokasi bencana itu.

Di daerah sekitar semburan, tepatnya di Jalan Raya Metatu-Balongpanggang, terdapat belasan lahan parkir dadakan. Tak hanya itu, warung-warung dan pedagang kaki lima juga menjamur, terutama di dekat Madrasah Tsanawiyah Negeri Benjeng, Gresik, yang memang tak jauh dari lokasi semburan.

Kepala Desa Metatu, Nur Hudi, bahkan menerbitkan surat keputusan bernomor 05/72/437.106.20/2012 untuk menarik retribusi kepada setiap aktivitas di sekitar semburan.

Dalam suratnya itu, sebanyak 20 persen keuntungan parkir diminta untuk disetorkan kepada kas desa. Sedangkan 10 persen bagi pemilik lahan dan sisanya 70 persen bagi petugas parkir. "Ini untuk kesejahteraan bersama," kata Nur Hudi.

Warga sendiri sempat memprotes karena sejak awal keluarnya lumpur warga telah bersepakat untuk menyisakan sebanyak 30 persen hasil parkir untuk kas masjid. "Untuk kas desa tidak masalah, tapi bagaimana untuk kas masjid?" kata Martono, warga Benjeng yang menjadi juru parkir di halaman Madrasah Tsanawiyah Negeri Benjeng.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Martono mengakui setiap hari tak kurang 200 sepeda motor parkir di pelataran sekolah tersebut. Martono dan beberapa rekannya menarik Rp 3.000 untuk sepeda motor dan Rp 5000 untuk mobil.

Sejak adanya semburan, warga sekitar memang memanfaatkan tak hanya madrasah untuk parkir. Hampir seluruh pelataran rumah warga saat ini dijadikan sebagai lahan parkir dadakan.

Sekedar diketahui, semburan lumpur bercampur minyak keluar pada Selasa pekan lalu. Saat awal menyembur, ketinggian semburan mencapai 15-20 meter. Ini bisa dibuktikan dengan adanya lumpur yang menempel di ranting-ranting pohon imbo yang ada tepat di sisi selatan semburan.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pertamina EP Tangani Semburan Gas di Blora

3 Desember 2020

Logo Pertamina. TEMPO/ Imam Sukamto
Pertamina EP Tangani Semburan Gas di Blora

PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field menangani semburan gas yang muncul di sumur air di Desa Ngraho, Blora, Jawa Tengah.


18 Keluarga di Balikpapan Mengungsi Akibat Semburan Gas

11 November 2017

Seorang polisi sedang mengatur lalu lintas kendaraan di lokasi semburan gasmethan di jalan raya Porong (12/4). TEMPO/Fully Syafi
18 Keluarga di Balikpapan Mengungsi Akibat Semburan Gas

Lima keluarga dengan 11 jiwa kehilangan tempat tinggal akibat semburan gas itu. Empat orang di antaranya menderita luka bakar hingga 30 persen.


Gunung Kerinci Semburkan Asap Hitam 600-800 Meter

22 April 2016

Gunung Kerinci. TEMPO/ Febrianti
Gunung Kerinci Semburkan Asap Hitam 600-800 Meter

Masyarakat, terutama para pendaki, diminta agar tidak mendekati kawah aktif Gunung Kerinci dalam radius 300 meter, karena sangat berbahaya.


Gunung Egon Semburkan Gas Beracun

18 Januari 2016

AP/Moises Castillo
Gunung Egon Semburkan Gas Beracun

Selain mengembuskan asap beracun, aktivitas kegempaan Gunung Egon mencapai 10 kali sehari.


Gas Beracun di Sawangan Bisa Disuling Jadi LPG

23 Juli 2015

Garis polisi melintang di depan rumah warga yang tengah melakukan pengeboran sumur dan mengeluarkan gas metana di Sawangan, Depok, 23 Juli 2015. Tempo/Imam Hamdi
Gas Beracun di Sawangan Bisa Disuling Jadi LPG

Petugas laboratorium menemukan gas metan dari lubang galian sumur di permukiman warga Sawangan, Kota Depok.


Galian Sumur Keluarkan Gas Beracun, Tiga Orang Pingsan  

23 Juli 2015

Warga memanfaatkan air dari sumur tampungan hujan untuk mecuci pakaian dan membersihkan kaki di kawasan Kanal Banjir Barat, Tanah Abang, Jakarta, 22 Maret 2015. Tempo/Fajar Januarta
Galian Sumur Keluarkan Gas Beracun, Tiga Orang Pingsan  

Setelah menggali sumur, keluar air bercampur lumpur berbau belerang.


Total Tutup Lima Sumur di Blok Mahakam  

13 November 2013

Rig Raissa TN - C414 di Ladang Gas Tunu Blok Mahakam di lepas pantai Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, (11/11). Tempo/Firman Hidayat
Total Tutup Lima Sumur di Blok Mahakam  

Ditutup agar kebocoran tidak menyebar.


Berkabut, Semburan Gas Mahakam Belum Bisa Distop

11 November 2013

Salah satu instalasi pengolahan gas dan kondensat dari lapangan migas South Mahakam yang dioperasikan Total E&P Indonesie di Senipah, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. ANTARA/Yudhi Mahatma
Berkabut, Semburan Gas Mahakam Belum Bisa Distop

Gas metana masih terpancar.


Gas Mahakam Bocor, SKK Migas Jamin Produksi Aman

11 November 2013

Blok Mahakam. TEMPO/Firman Hidayat
Gas Mahakam Bocor, SKK Migas Jamin Produksi Aman

Semburan gas belum bisa dihentikan.


Atasi Kebocoran Gas, Total Datangkan Tim Asing

11 November 2013

Blok Mahakam. TEMPO/Firman Hidayat
Atasi Kebocoran Gas, Total Datangkan Tim Asing

Semburan gas Blok Mahakam belum bisa diatasi.