Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dewan Pers Minta Jakarta Post Laporkan Menhan  

image-gnews
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Dewan Pers, Agus Sudibyo, mengatakan setiap wartawan yang merasa mendapatkan intimidasi saat bertugas berhak mengadu ke Dewan Pers. Kasus intimidasi itu dapat ditelaah lebih lanjut oleh Dewan Pers dan si wartawan bisa mendapatkan perlindungan.

"Bisa mengadukan kepada kami. Nanti kami akan melihat bagaimana kasus posisi intimidasi itu dan mencari cara penyelesaiannya,” kata Agus saat dihubungi Kamis, 27 September 2012. Nantinya, kata Agus, Dewan Pers akan mengumpulkan bukti intimidasi tersebut dan bertemu dengan dua kedua pihak untuk mendapatkan klarifikasi permasalahan sebenarnya.

Agus menambahkan jurnalis yang merasa mendapatkan intimidasi usai tulisannya diterbitkan dapat mendatangi organisasi profesi kewartawanan untuk mendapatkan pendampingan, semisal Dewan Pers Indonesia atau Aliansi Jurnalis Independen. Ia mengatakan, organisasi profesi wajib mendampingi wartawan yang merasa terintimidasi hingga kasusnya selesai.

Tindakan yang sama, kata Agus, dapat dilakukan oleh wartawan The Jakarta Post, Bagus Saragih, apabila ia merasa mendapatkan intimidasi dari Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai menulis berita pernikahan Purnomo dengan penyanyi, keroncong, Sundari Soekotjo. "Jika wartawan merasa ada yang tidak beres, dia berhak mengadukannya ke Dewan Pers dan organisasi profesi wartawan," kata Agus. 

Bagus Saragih dikabarkan mendapatkan intimidasi verbal dari Menteri Purnomo dan pejabat Kementerian Pertahanan. Juru Bicara Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Hartind Asrin membantah adanya intimidasi. Namun sumber Tempo yang mengetahui kejadian itu menuturkan kronologi intimidasi tersebut. Lihat: Menteri Purnomo Ancam Wartawan Jakarta Post?

Si wartawan, kata sumber itu, menerima beberapa kalimat intimidatif dari dua pejabat kementerian yang mendampingi Menteri Purnomo. "Mereka berdua bilang, saya masukin ke (tahanan) Guntur kamu. Mereka juga bilang, kalau ini masih orde baru, kamu sudah mati," kata sumber itu menirukan apa yang terjadi di ruangan Purnomo tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Purnomo juga sempat mengucapkan kalimat yang terkesan mengancam wartawan. "Saya sudah punya data-data lengkap kamu. Saya tidak mau tanggung jawab kalau BIN bergerak," katanya menirukan Purnomo.

Agus Sudibyo mengatakan perlu adanya cek, ricek, serta cek silang untuk mengetahui kejadian sebenarnya. "Tetapi kita juga tidak boleh mengasumsikan si wartawan benar dan pihak lain salah," kata Agus. "Kami belum tahu bagaimana kasus ini sebenarnya. Jadi tidak bisa mengambil kesimpulan saat ini."

RAFIKA AULIA

Baca juga:
Kementerian Pertahanan Bantah Ancam Wartawan
The Jakarta Post Diminta Cabut Berita Soal Purnomo
Bulan Madu PDIP dan Prabowo di Ujung Tanduk

Kapolri: Saya Hanya Lakukan Proses Administrasi

Kapolri Perintahkan Djoko Susilo Datang ke KPK

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Purnomo Yusgiantoro: RI Butuh Badan Pengelola Hulu Migas Independen Berdasar UU

5 Juni 2021

mantan Menteri ESDM, sekaligus mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Optimalisasi Pengelolaan Energi Untuk Menjamin Ketahanan Energi Nasional, Senin, 15 Juni 2015, di gedung Pasca Sarjana Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan, Jawa Tengah.Komunika Online.
Purnomo Yusgiantoro: RI Butuh Badan Pengelola Hulu Migas Independen Berdasar UU

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro menilai Indonesia masih membutuhkan migas untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan.


Bangun PLTN untuk Suplai Listrik, Jokowi Disarankan Survei Ulang

29 November 2019

mantan Menteri ESDM, sekaligus mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Optimalisasi Pengelolaan Energi Untuk Menjamin Ketahanan Energi Nasional, Senin, 15 Juni 2015, di gedung Pasca Sarjana Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan, Jawa Tengah.Komunika Online.
Bangun PLTN untuk Suplai Listrik, Jokowi Disarankan Survei Ulang

Usul pendirian pembangkit listrik tenaga nuklir sempat digagas pemerintah 15 tahun silam dengan mengambil titik lokasi di kawasan Gunung Muria.


Mantan Menteri ESDM Ini Sebut PR Ahok di Pertamina Berat

28 November 2019

Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok (kiri) berjabat tangan dengan Wakil Menteri BUMN Kartiko Wiryoatmojo saat acara penyerahan surat keputusan (SK) di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 25 November 2019. Dalam acara tersebut Ahok menerima surat keputusan (SK) terpilihnya dia sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). ANTARA
Mantan Menteri ESDM Ini Sebut PR Ahok di Pertamina Berat

"Ingat ya, dia (Ahok) posisinya komisaris, bukan direksi."


Tiga Tahun Purnomo Yusgiantoro Center, Akan Luncurkan Buku

22 Juni 2019

Purnomo Yusgiantoro dan keluarga dalam acara peringatan tiga tahun Yayasan Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) di Kantor PYC, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu 22 Juni 2019. (PYC)
Tiga Tahun Purnomo Yusgiantoro Center, Akan Luncurkan Buku

Mantan Menteri ESDM dan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro akan meluncurkan buku sebagai peringatan tiga tahun Purnomo Yusgiantoro Center (PYC)


Kapal Pengangkut Tank Buatan Dalam Negeri Meluncur  

27 September 2014

Kapal jenis Landing Platform Deck (LPD) KRI Banda Aceh-593 di PT PAL Surabaya, (21/3). ANTARA/M Risyal Hidayat
Kapal Pengangkut Tank Buatan Dalam Negeri Meluncur  

KRI Teluk Bintuni 502 mampu mengangkut sepuluh unit tank Leopard.


Status UPN Veteran Jadi Perguruan Tinggi Negeri  

6 September 2014

Purnomo Yusgiantoro. REUTERS/Beawiharta
Status UPN Veteran Jadi Perguruan Tinggi Negeri  

Peresmian dijadwalkan tanggal 6 Oktober mendatang.


Menhan Terima Kunjungan Pejabat Militer Tiongkok

24 Juli 2014

Purnomo Yusgiantoro. TEMPO/Dasril Roszandi
Menhan Terima Kunjungan Pejabat Militer Tiongkok

Tiongkok mengagumi kemampuan pasukan elit TNI.


Menhan Bantah Ada Jenderal Aktif Dukung Capres  

5 Juni 2014

Menhan Purnomo Yusgiantoro (kanan) berbincang dengan Kapolri Jenderal Pol Sutarman (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (tengah) sebelum rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (30/5). ANTARA/Andika Wahyu
Menhan Bantah Ada Jenderal Aktif Dukung Capres  

Jenderal Moeldoko mengatakan pernyataan Presiden SBY yang meminta TNI/Polri supaya netral tidak perlu didiskusikan kembali.


Menteri Pertahanan dan Panglima Janji TNI Netral

5 Juni 2014

Menhan Purnomo Yusgiantoro (kanan) berbincang dengan Kapolri Jenderal Pol Sutarman (kiri) dan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (tengah) sebelum rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (30/5). ANTARA/Andika Wahyu
Menteri Pertahanan dan Panglima Janji TNI Netral

Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyebut pernyataan Presiden SBY seharusnya dilaksanakan.


Kapal Cepat Rudal Buatan Indonesia Rampung  

28 Mei 2014

Purnomo Yusgiantoro. TEMPO/Dasril Roszandi
Kapal Cepat Rudal Buatan Indonesia Rampung  

PT PAL juga menggarap dua unit lainnya, yakni KCR-60M KRI Tombak-629 dan KCR-60M KRI Halasan-630. Dua unit terakhir akan diserahkan pada Juli 2014.