TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior PDI Perjuangan, Taufiq Kiemas, membenarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting soal kemenangan Jokowi yang lebih menguntungkan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto.
Menurut dia, PDI Perjuangan sudah kapok berkoalisi dengan Gerindra. "Saya rasa kapok juga. Kami tidak mau jadi anak kecil. Untung Saiful Mujani ngomong, jadi bahagia juga kami ini," ujarnya di kompleks parlemen Senayan, Senin 24 September 2012.
Survei Saiful Mujani Research and Consulting mengatakan bahwa kemenangan Joko Widodo lebih banyak menguntungkan Prabowo. Menurut survei itu, Prabowo dipilih oleh 25 persen pemilih Jokowi, sedangkan Mega hanya mendapatkan dukungan 13 persen.
Selain itu, kemenangan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama juga dinilai berpotensi menghapus citra negatif Prabowo yang selama ini dikaitkan dengan tragedi kekerasan pada 1998 dan kekerasan terhadap etnis Cina. Dengan ngotot-nya Prabowo mendorong Ahok, sapaan Basuki, sebagai wakil gubernur, citra itu tergerus dan menampilkan citra Prabowo sebagai tokoh yang pluralis. Survei yang sama menunjukkan tidak adanya peningkatan elektabilitas Mega pasca-kemenangan Jokowi.
Taufiq membenarkan hasil survei ini. Menurut dia, PDI Perjuangan sendiri menyadari hal ini. Hal ini, menurut dia, patut jadi pelajaran dan tak patut disesali. "Kalau bilang kami ditunggangi, kan kami yang malu. Kalau bodoh, ya bodoh saja, jangan marah-marah," ujarnya tertawa.
Hasil survei ini, menurut dia, menguatkan niatan PDI Perjuangan untuk tak lagi berkoalisi dengan Gerindra. Menurut dia, di internal PDI Perjuangan, semangat anti-koalisi dengan Gerindra dan Prabowo sudah muncul. "Ini membuat semangat kami untuk tidak berkoalisi lagi semakin besar," katanya.
FEBRIYAN
Berita Terpopuler:
Jokowi Janji Bangun Stadion untuk Persija
FPI Segel Seven Eleven Pejaten
Jokowi Diberi Kado Sepeda Kuno
Usai Segel Seven Eleven,FPI Datangi Tempat Hiburan
FPI Pusat Klaim Tak Tahu Penyegelan Seven Eleven