TEMPO.CO, Serang - Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda hingga kini masih terus menunjukan aktivitas kegempaan. Titik letusan terjadi di kawah induk yang berada tepat di puncak gunung tersebut.
Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi mengatakan aktivitas Anak Krakatau yang terekam pada Selasa, 5 September 2012, tercatat mengalami dua kali gempa vulkanik dalam (VA) dan gempa tremor yang berlangsung terus-menerus sampai sekarang.
"Sampai sekarang masih meletus. Setiap hari gempa tremor terjadi secara terus-menerus dengan amplitudo rata-rata 34 milimeter," kata Anton, Rabu, 5 September 2012.
Menurut Anton, titik letusan yang mengeluarkan lava pijar berada di puncak gunung. Sehingga, titik letusan gunung ini berbeda dengan titik letusan yang terjadi pada 2007 dan 2010 lalu yaitu berada di bagian selatan puncak gunung. "Letusannya tepat berada di kawah induk puncak gunung, namun diameter lebar kawah induk itu tidak diketahui," kata Anton.
Lava pijar yang dikeluarkan sudah terjadi sejak Minggu lalu, 2 September, pada pukul 18:30.
Sementara itu, Wakil Gubernur Banten Rano Karno meminta masyarakat Banten terutama yang tinggal di sekitar pantai agar tidak panik terkait aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau yang terus mengalami peningkatan.
"Kami menghimbau agar masyarakat yang berada di sekitar pantai untuk tidak panik, mengingat aktivitas gunung masih relatif aman," kata Rano.
WASI'UL ULUM
Berita Populer:
Dua Juta Avatar Mendiang Munir di Twitter
Suzuki SX4 2013 Dibanderol Mulai Rp 181 juta
Di Beijing, Hillary "Diingatkan" Para Pejabat Cina
Kata Roy Suryo Soal Baku Tembak di Solo
Polisi Usir Pendukung John Kei di PN Jakarta Pusat
Miranda Goeltom Yakin Bebas