Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelompok Pendukung Amien Rais di Banyumas

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Banyumas:Geliat pemilihan presiden dan wakil presiden makin kuat di Banyumas, Jawa Tengah. Setelah munculnya kelompok pendukung Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri, kini muncul kelompok pendukung Amien Rais sebagai calon presiden. Kelompok itu bernama Gerakan Mendukung Amien Rais Presiden (Gemar Presiden). Hari ini (11/5) kelompok yang diketuai Herdian Anthcyana, seorang pengusaha, itu mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Banyumas untuk mendaftarkan diri sebagai kelompok pendukung Amien. Gemar Presiden adalah kelompok pendukung calon presiden pertama yang mencatatkan diri ke KPU.Herdian menyatakan, pencatatan kelompoknya dilakukan karena menurut ketentuan kelompok pendukung calon presiden harus diketahui KPU. "Kami ingin langkah kelompok ini melalui jalan yang legal," katanya. Legalitas itu, katanya, akan berguna ketika masa kampanye mulai digelar. Gemar Presiden, menurut Herdian, lahir atas inisiatif sekelompok orang yang selama ini mendukung Amien Rais sebagai individu, bukan partai, meski sebagian anggota kelompok memang para simpatisan Partai Amanat Nasional pimpinan Amien Rais. "Tetapi individu dari partailain juga ada bersama kami," katanya sembari menyebut beberapa tokoh Partai Golkar Banyumas. Pada surat yang diberikan ke KPU dijelaskan, Gemar Presiden telah membentuk empat divisi, yaknipenggalangan massa, logistik, advokasi dan informasi-publikasi. Keempat divisi itu bakal menjalankan fungsinya dengan jumlah personel 20 orang. Selain empat divisi, Gemar Presiden juga membentuk 13 orang penasehat, salah satunya Fuad Bawazier. Salah satu anggota Tim Penasehat Dodot Widodo menyatakan, kelompok ini murni berdiri atas inisiatif mereka. "Kami terbuka terhadap kelompok lain yang mendukung Pak Amien, kami juga siap bergabung," katanya. Di Banyumas, selain Gemar Presiden, juga telah terbentuk kelompok pendukung Amien Rais dari organisasi Muhammadiyah setempat. "Hanya saja kami belum berkoordinasi dengan kelompok dari Muhammadiyah itu," kata Dodot.Dodot menargetkan kehadiran tim pendukung Amien bakal mampu mendongkrak perolehan suara pada pemilu presiden hingga sekitar 15-20 persen. Dengan analisa, akan banyak limpahan suara dari beberapa partai lain seperti Partai Bulan Bintang (PBB). "Kami yakin massa PBB akan mendukung. Kami juga yakin sebagian suara PKS akan mengalir ke Amien," kata dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto itu.Untuk target massa, Dodot menyatakan, selain massa ideologis, yakni Muhammadiyah, juga ditargetkan massa mengambang. "Massa mengambang inilah yang bakal menjadi buruan para pendukung calon presiden, termasuk kami," katanya. Dia menyebut calon terberat adalah Megawati-Hasyim Muzadi. "Pasangan ini juga memiliki massa ideologis selain massa partai PDIP sendiri yang memang besar." Menanggapi kedatangan Gemar Presiden, Ketua KPU Banyumas Is Heru Permana menyatakan menerima dan mencatat kehadiran Gemar Presiden. Namun hingga kini KPU sendiri belum memiliki aturan mengenai keberadaan kelompok pendukung itu. "Kami masih menunggu instruksi dari KPU pusat mengenai aturan main menyangkut kelompok pendukung calon presiden," katanya. Sebelumnya, di Banyumas telah muncul beberapa kelompok pendukung calon presiden seperti Mega Centre, kelompok pendukung Megawati menuju kursi presiden. Telah muncul pula SBY Fans Club yang bakal menggalang kekuatan untuk pemenangan suara Susilo Bambang Yudhoyono di Banyumas.Ari Aji HS - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

6 jam lalu

Suasana berlangsungnya sidang perdana perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 29 April 2024. MK menggelar sidang perdana PHPU Pileg 2024 yang dibagi menjadi tiga panel Majelis Hakim yang terdiri atas tiga orang Hakim Konstitusi dengan agenda pemeriksaan pendahuluan. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.


Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

16 jam lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menghadiri acara Halalbihalal dan Silaturahmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senen, Jakarta, Minggu, 28 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?


Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

2 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat


Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

3 hari lalu

Ilustrasi pendidikan di sekolah.
Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.


Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

3 hari lalu

Bakal calon presiden Prabowo Subianto (kelima kiri) dan bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka (kelima kiri) bergandengan tangan dengan sejumlah ketua umum parpol Koalisi Indonesia Maju (kiri ke kanan) Ketua Umum Partai Prima Agus Jabo Priyono, Ketua Umum Partai Garuda Ahmad Ridha Sabana, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep saat deklarasi sebagai capres dan cawapres sebelum melakukan pendaftaran menuju Gedung KPU di Indonesia Arena, Jakarta, Rabu 25 Oktober 2023. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wpa/tom.
Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?


Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

4 hari lalu

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?


KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

7 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU


Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Pasangan calon presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.


Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

8 hari lalu

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) bersama Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) berswafoto dengan warga saat meninjau pembangunan jembatan Otista, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat 21 Juli 2023. Kunjungan kerja Gubernur Jawa Barat di Kota Bogor tersebut dilakukan untuk meninjau pembangunan yang menggunakan anggaran berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...


Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

8 hari lalu

Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketua Umum PAN saat mendampingi Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto, di Konferensi Pers acara Buka Puasa Bersama DPP PAN dan Konferensi Pers yang berlokasi di Kantor DPP PAN, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.