TEMPO.CO, Bima - Sebanyak empat kecamatan di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, terendam banjir sejak pukul 06.00 Wita, Sabtu, 26 Mei 2012. Ketinggian genangan air mencapai 40 hingga 60 sentimeter. ”Ratusan ton bawang merah yang siap diangkut untuk dipasarkan hanyut,” kata M. Natsir, warga Desa Ngali, Kecamatan Belo, kepada Tempo, Sabtu siang, 26 Mei 2012.
Empat kecamatan yang dilanda banjir, selain Kecamatan Belo, adalah Kecamatan Langgudu, Woha, dan Kecamatan Palibelo. Hujan deras yang turun dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan Bendungan Raba Ncera di Desa Ncera, Kecamatan Belo, jebol sehingga airnya meluap.
Kawasan yang dilanda banjir merupakan sentra tanaman bawang merah. Ada yang sudah melakukan panen dan siap dipasarkan, ada pula yang siap dipanen. Namun dipastikan rusak karena akan membusuk akibat rendaman air banjir. Luas arealnya mencapai ratusan hektare. ”Kami terus melakukan pendataan jumlah kerugian maupun infrastruktur yang rusak,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bima, Sulhan, saat ditemui Tempo di lokasi banjir.
Sejumlah ruas jalan tak bisa dilewati karena tergenang banjir. Kondisi diperparah karena dua jembatan yang menghubungkan wilayah yang dilanda banjir jebol sehingga memutuskan akses lalu lintas. Dua jembatan yang rusak terletak di Desa Lido dan jembatan di daerah perbatasan Desa Ngali dan Desa Monta.
Ribuan rumah penduduk juga tidak luput dari rendaman banjir. Ketinggian air berkisar antara 40 hingga 60 sentimeter dari dasar rumah. Demikian pula puluhan masjid dan musala. Agar tetap bisa digunakan untuk sembahyang, warga memasang papan di atas lantai sehingga tidak basah.
Baca Juga:
Sementara itu, data Dinas Sosial Kabupaten Bima menyebutkan sedikitnya delapan desa yang tersebar di empat kecamatan yang kondisinya paling parah. Tidak hanya rumah, areal pertanian dan jalan raya juga terendam. Sejumlah fasilitas umum juga tidak bisa digunakan, termasuk sekolah.
Di Kecamatan Belo saja tercatat sebanyak 1.043 rumah warga yang terendam banjir, yang tersebar di Desa Ngali, Ncera, Lido, dan Desa Soki.
Hingga berita ini ditulis, kegiatan evakuasi warga ke daerah yang lebih tinggi masih berlangsung. Sebab genangan air belum surut.
AKHYAR H M NUR