TEMPO.CO, Bogor – Tidak ada lagi lalu lalang ratusan sepeda motor dan mobil atau kemacetan di Jalan Raya Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat. Demikian pula deretan kendaraan sejumlah stasiun televisi, ambulans, dan tim SAR, satu persatu mulai meninggalkan posko evakuasi pesawat Sukhoi.
Pantauan Tempo, sejak dua hari terakhir, kendati proses pencarian korban dan materi Sukhoi di lereng Gunung Salak masih berlangsung, kesunyian kawasan Pasir Pogor dan Balai Embrio Ternak Cipelang sudah terlihat dalam empat hari terakhir.
Kerumunan warga memang masih tampak di sekitar landasan helikopter di Lapangan Pasir Pogor. Namun, jumlah warga yang menonton jauh berkurang dibanding 10 hari terakhir. Kondisi demikian membuat pendapatan "pengelola" parkir sepeda motor dadakan ikut berkurang.
Pada hari pertama hingga ke empat proses evakuasi, parkir sepeda motor meluber di mana-mana. Hampir semua pekarangan rumah warga dan lahan kosong dipadati roda dua. Untuk mobil atau truk, mulai simpang jalan menuju Balai Embrio sampai bukit di atas lapangan sepak bola SMPN 1 Cijeruk, selalu mengular.
"Hari Sabtu lalu saya sehari dapat uang parkir sampai Rp 300 ribu. Tapi empat hari terakhir hanya Rp 100 ribu," ungkap Firmansyah, 28 tahun, salah seorang warga yang menjadi juru parkir dadakan, Jumat, 18 Mei 2012.
Pemandangan serupa terlihat di gedung SMPN 1 Cijeruk. Sudah tak lagi hiruk pikuk oleh lautan manusia, baik masyarakat, relawan, maupun para wartawan. Sebagian masih bertahan dan lainnya sudah meninggalkan Posko Evakuasi sejak Kamis, 17 Mei 2012. Padahal, Tim SAR baru menyatakan evakuasi selesai pada Jumat petang.
Di sekolah ini, masih ada tenda milik Tim SAR Rusia. Sebanyak empat tenda berdiri di halaman tempat upacara dan tiga lainnya di samping gedung sekolah, persis di bawah lapangan helipad. Sedangkan tenda milik PMI sudah dibongkar lebih dulu setelah relawan diputuskan ditarik.
Demikian pula dengan tenda-tenda lain, seperti Posko Kesehatan yang berada di ujung lapangan, setelah evakuasi dinyatakan berhenti, mereka langsung membongkarnya dan pulang. Yang masih belum dibongkar tinggal Tenda Komando milik TNI. "Masih digunakan karena besok masih dipakai," kata Komandan Korem 061 Suryakencan Kolonel A.M Putranto kepada Tempo usai memimpin doa bersama selesainya evakuasi.
Selain tenda komando dan tenda Tim SAR Rusia, di Posko Lapangan Pasir Pogor masih tersisa dua helikopter, satu milik Lanud Atang Sandjaya dan Basarnas. Helikopter menginap satu malam lagi karena cuaca buruk, hujan deras dan kabut tebal menyelimuti Kampung Pasir Pogor.
Sementara itu, paviliun rumah warga yang biasanya dipenuhi kerumunan aparat, wartawan dan masyarakat, sejak Kamis lalu sudah terlihat lenggang. Bahkan, ketika Tempo meninggalkan Pasir Pogor disaat hujan dan diselimuti kabut tebal, keadaan begitu hening. Ya, Cipelang kembali senyap seperti sebelum musibah Sukhoi terjadi.
ARIHTA U SURBAKTI