TEMPO.CO, Surakarta – Tiga mobil perpustakaan keliling milik Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Surakarta tidak biasanya diparkir di Pasar Legi, Surakarta, Rabu, 2 Mei 2012. Biasanya, mobil perpustakaan keliling menyambangi sekolah-sekolah atau tempat rekreasi keluarga seperti Taman Balekambang.
Namun, khusus hari ini, gerakan gemar membaca ingin ditularkan kepada para pedagang pasar tradisional. “Membaca tidak hanya untuk siswa sekolah. Pedagang pasar pun punya hak menimba ilmu,” kata Kepala Seksi Pelayanan Perpustakaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Surakarta Arif Muttaqin, Rabu, 2 Mei 2012.
Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, tiga dari empat mobil perpustakaan keliling ditempatkan di Pasar Legi dari pagi hingga siang. Tujuannya agar pedagang mau meluangkan waktu untuk membaca ratusan koleksi buku yang tersedia. Di tiap mobil disediakan bangku kayu panjang tempat membaca.
Sambutannya ternyata bagus. Tak lama setelah mobil diparkir, ibu-ibu pedagang pasar dengan semangat memilih buku yang ingin dibaca. Seperti Wahyuni, 43 tahun, yang mencari buku tentang tips memasak.
Dia mengaku baru kali ini membaca buku koleksi perpustakaan. “Selama ini enggak ada waktu. Sibuk bekerja di pasar,” katanya. Selain buku tips memasak, dia sempat membaca sekilas buku tentang jantung sehat dan buku dongeng kancil. “Bisa menambah pengetahuan."
Pedagang lain, Sutinah, mengaku tidak bisa baca tulis. Karena itu, dia berusaha mencari buku yang tidak banyak tulisannya. Dibantu rekan-rekannya, dia menemukan buku dongeng yang berkisah tentang pengalaman semut. Buku dongeng untuk anak-anak itu berisi gambar berukuran besar.
“Saya cuma lihat gambarnya. Meskipun tidak bica baca, tapi sedikit-sedikit tahu maksudnya,” katanya. Dia tidak tahu kalau hari ini adalah Hari Pendidikan Nasional. Namun, Sutinah mengaku senang bisa mencoba pengalaman baru membaca buku di sela kesibukan di pasar.
Arif mengatakan belajar harus dilakukan sepanjang masa dan bagi siapa saja. Termasuk untuk pedagang di pasar tradisional yang selama ini tidak punya banyak waktu untuk membaca buku. “Buku-buku yang kami sediakan temanya beragam. Dari ilmu pengetahuan alam, ilmu populer, sampai buku dongeng,” katanya.
Dia berjanji akan sering menyambangi pedagang di pasar tradisional, tidak hanya di Pasar Legi. Nantinya ada jadwal yang disusun atau paguyuban pedagang yang mengajukan permintaan. “Kami siap melayani masyarakat setiap hari dari pagi sampai sore,” katanya.
UKKY PRIMARTANTYO