Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Habiskan Uang Rakyat, Patung Datuk Dirobohkan

image-gnews
Warga menyaksikan proses penumbangan patung Zainal Abidin Pagaralam di Kalianda, Lampung Selatan, Senin (30/4). TEMPO/Nurochman Arrazie
Warga menyaksikan proses penumbangan patung Zainal Abidin Pagaralam di Kalianda, Lampung Selatan, Senin (30/4). TEMPO/Nurochman Arrazie
Iklan

TEMPO.CO, Lampung - Kontroversi keberadaan patung Zainal Abidin Pagaralam berakhir sudah. Ribuan orang beramai-ramai merobohkan patung setinggi 10 meter. Aparat keamanan tak bisa mencegah patung yang terbuat dari perunggu itu menghujam tanah. “Ini bentuk kemenangan rakyat. Pemerintah harus mampu menangkap aspirasi rakyat,” kata Zailani dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi, Senin, 30 April 2012.

Perobohan patung yang dibangun menelan anggaran Rp 1,5 milyar itu sebelumnya diwarnai kerusuhan. Warga mengamuk dan merusak sejumlah kantor pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan. Mereka juga memblokir Jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan Bandar Lampung–Bakauheni selama lima jam lebih.

Aksi amuk massa itu dibalas aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata. Belasan warga dan polisi terluka terkena lemparan batu dari kedua belah pihak. Bukannya surut, massa terus bertambah hingga kerusuhan terjadi di tiga kecamatan seperti Ketapang, Penengahan, dan Kalianda, Lampung Selatan.

Awalnya aksi yang hanya melibatkan sekitar seribu orang yang berasal dari LMND, Forum Rakyat Lampung Selatan, dan lima masyarakat adat dari lima Bandar Marga Lampung Selatan berjalan damai. Kerusuhan terjadi karena massa mulai kesal saat mengikuti dialog dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lampung Selatan. “Bupati dan pejabat tidak mau datang untuk berdialog dengan warga. Mereka terlalu arogan,” kata Zuhri, warga Ketapang yang ikut dalam aksi itu.

Patung kakek Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza akhirnya tumbang setelah ditarik dengan seutas tali baja. Reruntuhan patung berbobot empat ton itu jatuh berdentum disambut sorak sorai ribuan warga. Begitu roboh, warga langsung memenggal kepala patung dan mengirim ke salah satu tokoh pendukung setia Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setidaknya ada empat alasan kenapa warga begitu membenci patung monumen yang berdiri di tepi Jalan Lintas Sumatera, yaitu sosok Zainal Abidin Pagaralam bukan tokoh masyarakat Lampung Selatan meskipun dia merupakan bupati pertama mereka. Selain itu, patung itu dinilai warga sebagai simbol nepotisme, terlalu menghambur-hamburkan uang rakyat. “Dan keberadaan patung yang berada di arah kiblat Masjid Agung Kalianda sangat mengganggu warga ketika salat,” kata Zuhri.

Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza menyayangkan aksi anarkistis warga penentang patung itu. Dia mengatakan pihaknya sudah mulai berdialog dengan sejumlah aktivis dan tokoh masyarakat Kalianda. “Tapi di tengah dialog warga justru melakukan perusakan fasilitas milik pemerintah dan merobohkan patung itu. Pasti ada provokator sehingga rakyat begitu marah,” kata Rycko Menoza.

Dia berharap polisi bisa menangkap para penggerak massa dan dalang di balik aksi amuk massa itu. Setelah aksi perobohan patung, dia akan berupaya mendekati warga untuk kembali membangun Lampung Selatan. “Kami akan melakukan pendekatan terhadap mereka. Banyak agenda pembangunan yang akan dijalankan, bukan hanya soal patung,” katanya.

NUROCHMAN ARRAZIE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Singkawang Aman, Polisi Minta Video Sweeping Tak Disebar  

25 November 2016

Para peserta parade membawa lentera di festival perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan, 3 Maret 2015. Robertus Pudyanto/Getty Images
Singkawang Aman, Polisi Minta Video Sweeping Tak Disebar  

Saat ini, situasi Kota Singkawang normal dan aman terkendali.


Kerusuhan Manokwari, Polisi: Penembakan Sesuai Prosedur  

28 Oktober 2016

Pengamanan Kerusuhan. ANTARA/M Risyal Hidayat
Kerusuhan Manokwari, Polisi: Penembakan Sesuai Prosedur  

Tembakan polisi menewaskan Onesimus Rumayom, 40 tahun. Selain mengakibatkan korban tewas, kerusuhan menyebabkan lima orang terluka. Dua di antaranya kritis.


2 Tewas, Komnas HAM Kecam Kerusuhan di Manokwari  

27 Oktober 2016

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai memberikan keterangan pers ihwal hasil penyelidikan peristiwa bentrokan antara TNI Angkatan Udara (AU) dengan warga Desa Sarirejo. Keterangan pers itu dilaksanakan di Ruang Pengaduan Komnas HAM, Jakarta, 29 Agustus 2016. TEMPO/Lani Diana.
2 Tewas, Komnas HAM Kecam Kerusuhan di Manokwari  

Kerusuhan dipicu oleh tewasnya bocah asli Papua, Vigal Pauspaus.


Buntut Bentrokan Warga dan Polisi di Karo, Kapolres Dicopot

8 Agustus 2016

Pengamanan Kerusuhan. ANTARA/M Risyal Hidayat
Buntut Bentrokan Warga dan Polisi di Karo, Kapolres Dicopot

Dalam surat perintah pergantian kapolres, tak disebutkan apa kaitannya dengan kerusuhan di Karo.


Kerusuhan Tanjungbalai Jadi Kasus Penistaan Agama

3 Agustus 2016

Dua wihara dan lima kelenteng yang terletak di wilayah Tanjung Balai, Medan, Sumatera Utara, dibakar oleh sekelompok massa 29 Juli 2016 (Foto: Istimewa)
Kerusuhan Tanjungbalai Jadi Kasus Penistaan Agama

Polisi akan menjerat perempuan berinsial M yang memprotes pengeras suara di masjid Tanjungbalai dengan kasus penistaan agama.


Presiden: Perbedaan Jadi Kekuatan, Tindak Perusuh

1 Agustus 2016

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) usai memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Juni 2016. TEMPO/Subekti
Presiden: Perbedaan Jadi Kekuatan, Tindak Perusuh

Presiden Joko Widodo memerintahkan Polri menindak tegas pelaku
yang bertindak anarkistis dalam peristiwa di Tanjung Balai.


Rusuh Tambang Emas di Banyuwangi, Ini Penyebabnya  

26 November 2015

Ilustrasi kerusuhan. AFP PHOTO / ANDREAS SOLARO
Rusuh Tambang Emas di Banyuwangi, Ini Penyebabnya  

BaFFEL mencatat, dalam satu bulan ini telah terjadi tiga kali benturan warga penolak tambang dengan TNI dan Polri.


Ini Alasan Polres Banyuwangi Tembak Warga saat Rusuh Tambang

26 November 2015

Ilustrasi kerusuhan. Getty Images
Ini Alasan Polres Banyuwangi Tembak Warga saat Rusuh Tambang

Menurut Bastoni, selain warga, dua orang anggota polisi juga terluka parah karena insiden itu.


Rusuh Tambang Emas Banyuwangi, 4 Warga Diduga Kena Tembak  

26 November 2015

Ilustrasi kerusuhan. AFP PHOTO / ANDREAS SOLARO
Rusuh Tambang Emas Banyuwangi, 4 Warga Diduga Kena Tembak  

Menurut Achmad, seorang saksi menyebut situasinya seperti perang.


Ketua RT Tertembak, Markas Polisi Dijaga Tentara  

18 Mei 2015

Pengamanan Kerusuhan. ANTARA/M Risyal Hidayat
Ketua RT Tertembak, Markas Polisi Dijaga Tentara  

Seorang warga bernama Baharudin, 45 tahun, ketua RT 18 lingkugan Sampir , Kelurahan Sampir, Kecamatan Taliwang, tewas diterjang peluru aparat polisi.