TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha Aburizal Bakrie mengaku sudah memenuhi tanggung jawab membayar ganti rugi korban lumpur Lapindo. Pernyataan ini disampaikan usai menjadi pembicara dalam seminar di Universitas Islam Negeri Malang, Kamis, 15 Maret 2012. "Sudah ada programnya, tuntas 2012," ujarnya.
Menurut Aburizal, proses pembayaran dilakukan sesuai skema yang telah ditetapkan. Ia berjanji tahun ini proses pembayaran ganti rugi akan selesai seluruhnya. Menurut dia, tak hanya ganti rugi, tetapi juga dilakukan proses jual beli lahan dan aset. Lapindo Brantas yang ditunjuk membayar ganti rugi akan membayar sesuai dengan harga yang disepakati.(baca:Ical Klaim Habis Rp 9 Triliun untuk Kasus Lapindo)
Korban lumpur Lapindo dari Desa Renokenongo yang mengatasnamakan Koalisi Pagar Rekontrak melakukan unjuk rasa dengan menutup Jalan Raya Porong. Mereka menempatkan enam truk yang melintas di jalan yang menghubungkan Malang-Surabaya. Aksi blokade Jalan Raya Porong dilakukan sejak pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB.
Akibatnya, jalur Malang-Surabaya macet total. Bahkan, jalur kereta juga dihadang sehingga mengganggu perjalanan kereta. Korban yang terdiri dari 450 kepala keluarga yang tergabung dalam Koalisi Pagar Rekontrak menuntut Lapindo Brantas Incorporated segera membayar lunas ganti rugi.
Apalagi, selama ini proses angsuran pembayaran sering terhambat. Mereka menjelaskan jika Lapindo belum membayar lunas sekitar 600 berkas milik warga dengan total nilai hingga Rp 900 miliar. Warga mendesak pemerintah mengambil alih penanganan masalah pembayaran ganti rugi melalui dana talangan maupun kredit bank nasional di daerah.
EKO WIDIANTO
Berita terkait
Ical Klaim Habis Rp 9 Triliun untuk Kasus Lapindo
Permohonan Kredit Bakrie Sulit Dipenuhi
Ical Anggap Lumpur Lapindo Bukan Beban Politik
Ical 'Ngincer' Ipar SBY Jadi Cawapres
Jumbonya Duit Ical Buat Genjot Popularitas
Ratusan Korban Lumpur Lapindo Segel Kantor BPLS
Dewan Sidoarjo Bentuk Panitia Khusus Lapindo Besok
Semburan Lumpur Lapindo Baru Berhenti 26 Tahun Lagi
Gunung Lumpur Lapindo Longsor
Warga Korban Lapindo Desak Verifikasi Aset