Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kampus Upayakan Perdamaian Bupati Gaplok Dosen

image-gnews
Ilustrasi. visualphotos.com
Ilustrasi. visualphotos.com
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta-Direktur Yayasan Universitas Persada Bunda, Didi Fikri, mengupayakan mediasi antara Bupati Kampar, Riau, H M. Jefri Noer, dan dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Persada Bunda, Yusrizal, guna mencari penyelesaian pertikaian di antara keduanya. Yayasan Universitas Persada Bunda adalah pengelola sekolah tinggi tersebut.

Pada Minggu lalu, Jefri dilaporkan ke polisi oleh Yusrizal, yang juga dosennya di STIH Persada Bunda, karena melakukan pemukulan dengan buku di bagian rahang. Hal itu terjadi saat Jefri menanyakan nilai mata kuliah hukum adat yang tidak diluluskan Yusrizal. Belum adanya nilai mata kuliah itu membuat pengajuan skripsi Jefri tertahan. (lihat: Gara-gara Nilai, Bupati Gaplok Dosen).

Didi Fikri berharap kasus ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Kedua belah pihak diminta bisa menahan diri. "Mudah-mudahan satu-dua hari ini keduanya sudah menyatakan kesediaan melakukan pertemuan," katanya. "Tapi, jika upaya ini gagal, sepenuhnya menjadi urusan kedua belah pihak."

Yusrizal menyatakan siap melakukan pembicaraan. Namun ia berkukuh proses hukum merupakan wewenang Kepolisian Daerah Riau yang menerima laporannya. "Sebagai orang beragama, saling memaafkan itu wajib hukumnya."

Saat dimintai konfirmasi oleh Tempo, Jefri tidak banyak berkomentar. Dia mengatakan semua pembelaannya sudah ada di media massa. "Di Tempo kan udah kalian naikkan (juga)," jawab Jefri lewat pesan pendeknya. Jefri sudah menyangkal tudingan melakukan pemukulan. "Mana mungkin memukul dan menampar dosen sendiri?"

Ketegangan Jefri dengan dunia pendidikan ternyata bukan hanya kali ini terjadi. Dalam catatan Tempo, pada 2004 Jefri dinilai menyinggung profesi guru dalam sebuah rapat koordinasi pemerintah Kampar dengan para pejabat pendidikan.

Saat itu seorang peserta, Abdul Latif Hasyim, yang juga Kepala Sekolah Menengah Atas 2 Air Tiris, mempertanyakan minimnya anggaran pendidikan dan rencana pengelolaan pendidikan di Kampar. Pertanyaan ini membuat Jefri emosi dan mengeluarkan kata-kata yang memojokkan. Dia juga mengusir Abdul Latif Hasyim dari pertemuan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibatnya, puluhan ribu orang, yang terdiri atas guru, pelajar sekolah dasar hingga SMA, kalangan lembaga swadaya masyarakat, dan tokoh masyarakat se-Kampar berdemo selama 11 hari. Demo ini berujung pada pencopotan Jefri pada Maret 2004. (lihat: DPRD Kampar Pecat Jefri Noer dan Warga Kampar Tanda Tangan Dengan Darah Menolak Bupati).

Juru bicara Polda Riau, Ajun Komisaris Besar S. Pandiangan, menyatakan masih melakukan penyelidikan atas laporan Yusrizal. "Nanti, bagaimana perkembangannya, akan kami beri penjelasan," katanya.

JUPERNALIS SAMOSIR | RAJU FEBRIAN

Berita populer:
Ajib Diduga 'Meringankan' Wajib Pajak
Di Cipinang Melayu, Dhana Mengaku Karyawan Swasta
Hercules Mengaku Tak Kenal Renny Tupessy

Modus Korupsi Dhana Sama dengan Bahasyim Assifie

Kisah Pelarian Irene di Rumah Ala Spanyol

Alasan PPATK Laporkan Dhana ke Kejaksaan

PSSI Boikot TV One dan Antv




Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

16 jam lalu

TIM 3P Polres Metro Depok mengamankan aliansi gengster di Jalan H. Iming, Kecamatan Beji, Depok, Ahad subuh, 24 September 2023. Foto : Tim 3P Polres Metro Depok
Antar Teman, Remaja di Depok Luka Parah Diserang Gengster

Anggota gengster menghadang korban di tengah jalan. Korban berusaha kabur namun terjatuh.


Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

1 hari lalu

Ilustrasi garis polisi. thecoverage.my
Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Susukan, Kabupaten Semarang diduga menganiaya adik kelasnya menggunakan setrika di asrama


Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang


Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

4 hari lalu

FH korban begal yang membunuh pelaku begal E akhirnya dibebaskan kepolisian atas dasar pembelaan terpaksa. Foto: ANTARA/HO-Polda Jambi
Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka karena Bunuh Pelaku

Polisi membebaskan pria berinisial FH, seorang korban begal yang sempat dijadikan tersangka karena membunuh pelaku begal berinisial E.


Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

4 hari lalu

FH korban begal yang membunuh pelaku begal E akhirnya dibebaskan kepolisian atas dasar pembelaan terpaksa, Rabu, 15 Mei 2024. (ANTARA/HO-Polda Jambi)
Polisi Bebaskan Korban Begal yang Jadi Tersangka Pembunuhan di Jambi, Pakai Pasal Pembelaan Terpaksa

Polisi menghentikan proses penyidikan kasus pembunuhan pelaku begal di Jambi dan membebaskan korban pembegalan.


Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

4 hari lalu

Pelaku pembunuhan penjaga toko baju di Kelapa Dua diserahkan ke Kejari untuk segera disidangkan. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kasus Pembunuhan Penjaga Toko Baju, Kejari Kabupaten Tangerang Terima Pelimpahan Tersangka

Kejaksaan Negeri Kabupaten Tangerang akan menjerat tersangka pembunuhan itu dengan pasal penganiayaan dengan mengakibatkan kematian.


Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

5 hari lalu

Mario Dandy berfoto di Sabana Gunung Bromo dengan mobil Jeep. Istimewa
Rubicon Milik Mario Dandy Tak Laku, Kejari Jaksel Turunkan Harga Lelang

Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan kembali melelang mobil Rubicon milik terpidana perkara penganiayaan, Mario Dandy Satrio


Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

5 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta.
Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.


Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

6 hari lalu

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Ahmad Wahid bersama Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan di Kampus STIP Marunda, Jakarta Utara, Jumat, 3 Mei 2024. Foto: ANTARA/Mario Sofia Nasution/aa.
Buntut Penganiayaan Senior ke Junior, Kemenhub Tak Buka Formasi Pendaftaran STIP Tahun Ini

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peristiwa meninggalnya Rio, salah satu mahasiswa di STIP menjadi evaluasi bersama bagi Kemenhub.


Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

7 hari lalu

Poster Film Vina sebelum 7 Hari. Dee Company
Ramai Film Vina, Polda Jabar Masih Cari Pelaku Pembunuhan di Cirebon yang Buron

Pembunuhan Vina di Cirebon pada 2016 silam, Polisi hingga saat ini masih mencari 3 pelaku yang masih berstatus DPO.