TEMPO Interaktif, Nganjuk - Aparat Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, bersama warga hingga saat ini masih membersihkan lumpur yang merendam puluhan rumah di Kecamatan Berbek. Banjir bandang yang terjadi tadi malam mengakibatkan empat rumah warga roboh.
Banjir melanda Desa Cempoko, Kecamatan Berbek, Nganjuk. Kawasan permukiman penduduk tiba-tiba dipenuhi air sungai yang meluap akibat hujan deras yang mengguyur sejak Minggu malam, 1 Januari 2012.
Air berwarna cokelat pekat itu turut membawa potongan kayu dari pegunungan hingga merusakkan bangunan rumah. “Empat rumah roboh karena tak kuat menahan air,” kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Abdul Wachid, Senin 2 Januari 2011.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, banjir yang berlangsung semalam suntuk itu juga merusak sejumlah infrastruktur. Puluhan rumah warga juga dipenuhi sisa lumpur dengan ketinggian mencapai 15 sentimeter. Tak terhitung kerusakan peralatan rumah tangga dan perabot milik warga akibat musibah ini.
Musiran, 35 tahun, salah seorang warga Desa Cempoko, mengatakan banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Kojo yang melintas di desa itu. Dengan cepat air memenuhi rumah-rumah warga hingga menimbulkan kepanikan. Apalagi musibah itu terjadi pada malam hari pada saat sebagian warga beristirahat usai merayakan pergantian tahun. “Ada yang salawat dan berteriak-teriak,” ujarnya.
Baca Juga:
Kepanikan makin memuncak ketika empat rumah milik warga roboh. Sejumlah sepeda motor dan perabot rumah tangga hanyut terseret derasnya arus air. Ratusan ekor ayam dari sebuah kandang peternakan ambruk dan ikut hanyut.
Hingga kini Pemkab Nganjuk masih menghitung nilai kerugian akibat musibah banjir tersebut. Menurut Abdul Wachid, pemerintah akan membantu biaya perbaikan rumah warga yang roboh.
Berdasarkan laporan yang diterima Abdul Wachid, banjir disebabkan oleh tingginya curah hujan di kawasan itu. Diperkirakan banjir serupa masih akan terjadi jika curah hujan terus membesar.
Sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Pace, Berbek, Kota Nganjuk, Sukomoro, Gondang, Patihanrowo, dan Kecamatan Rejoso ditetapkan sebagai daerah rawan banjir karena berdekatan dengan sungai dan dataran tinggi.
HARI TRI WASONO