TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia menegaskan jumlah korban meninggal akibat kerusuhan di Mesuji, baik Mesuji Lampung atau Sumatera Selatan, hanya sembilan orang. Jumlah ini jauh lebih kecil ketimbang yang dilaporkan warga Mesuji ke Komisi Hukum DPR yang mencapai 30 orang.
“Jadi, bukan 30 orang seperti yang diberitakan selama ini," kata juru bicara Markas Besar Polisi Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution dalam jumpa pers di Mabes Polri, Rabu, 21 Desember 2011. "Ini kami sampaikan supaya masyarakat tidak terprovokasi dan tidak mendapatkan informasi yang keliru.”
Untuk insiden yang terjadi di Desa Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan pada 21 April 2011, jumlah korban meninggal tujuh orang, terdiri dari dua warga, dua karyawan PT Sumber Wangi Alam, dan tiga petugas Pam Swakarsa.
Saud juga menjelaskan bahwa insiden pemenggalan kepala di Desa Sodong bukan menimpa warga, tapi menimpa dua petugas Pam Swakarsa.
Dalam kasus ini, kepolisian telah menetapkan enam tersangka. Sementara delapan lagi orang masih dalam pencarian. Dari enam tersangka, satu merupakan warga masyarakat dan lima merupakan karyawan PT Sumber Wangi Alam.
Sementara itu, kasus unjuk rasa penertiban lahan di kawasan Register 45 yang dikelola oleh PT Inhutani pada 6 November 2010 menyebabkan satu warga tewas dan satu warga terluka. Korban meninggal bernama Made Asta, sementara korban luka bernama Nyoman Sumarya. Penembak Made Asta sampai sekarang masih dalam pencarian.
Mabes Polri juga telah mengidentifikasi dua aparat kepolisian yang melakukan penembakan dalam insiden di kawasan Register 45, yaitu AKBP Priyo Wira dan Bripda Setiawan. Mereka dinyatakan telah melanggar disiplin karena menembak tanpa perintah Kapolres.
Dalam kerusuhan yang terjadi pada 10 November 2011 di lokasi perkebunan PT Barat Selatan Makmur Investindo, aksi bentrok menyebabkan lima orang tertembak, yaitu Muslim, Robin, Rano Karno, Harun dan Zaelani dimana Zaelani pada akhirnya meninggal dunia.
Pada Rabu, 14 November 2011, sejumlah perwakilan warga Mesuji melapor ke Komisi III DPR. Mereka membawa rekaman video yang berisi pembantaian terhadap warga di Mesuji. Mereka menyatakan bahwa 30 orang telah tewas dalam insiden tersebut.
ANANDA W. TERESIA