TEMPO.CO, Jakarta - Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat M. Hatta Taliwang membantah rombongan Mayor Jenderal Purnawirawan Saurip Kadi ke kawasan Karya Jaya, Register 45 Simpang Pematang, Mesuji, memicu bentrok, Sabtu, 30 Juni 2012. Menurut Hatta, massa pro Saurip Kadi hanya marah dan mencabut "spanduk dadakan".
"Berjam jam kami di lokasi dan Pak SK pidato tanpa ada gangguan," ujar Hatta dalam surat elektronik yang dikirim ke Tempo.co, Senin, 2 Juli 2012.
Seperti diberitakan Tempo.co, 30 Juni 2012, ratusan perambah di kawasan Register 45 terlibat bentrok dengan warga asli Mesuji di Jalan Lintas Timur, Sabtu sore. Seorang warga terluka akibat terkena sabetan cangkul. Massa juga merusak sebuah mobil yang parkir di pinggir jalan. (Baca Saurip Kadi Datang, Lagi Warga Mesuji Bentrok)
Menurut Hatta, Saurip Kadi diundang warga atau yang dalam pemberitaan media massa disebut perambah ke kawasan Register 45. Saurip Kadi datang untuk melihat kemajuan dan meresmikan sekolah yang dibangun secara swadaya. Dalam perjalanan pulang, rombongan Saurip Kadi menemukan spanduk dadakan.
"Kami tak mempedulikan hal itu. Hanya warga yang mengawal rombongan Pak SK marah dan mencabut beberapa lembar spanduk tersebut. Ini wajar karena mereka baru selesai gembira ria menyambut rombongan Pak SK," kata Hatta.
Hatta juga mengkritik pemberitaan media massa yang menyebut warga pengundang Saurip Kadi sebagai perambah. "Sebagian media menggunakan kata 'perambah' untuk menyudutkan rakyat yang telah kembali menguasai lahannya," ujar Hatta.
Hatta ikut dalam rombongan Saurip Kadi. Ia mengaku pernah datang ke Mesuji pada Desember 2011.
KODRAT
Berita lain:
Saurip Kadi Datang, Lagi Warga Mesuji Bentrok
Bom Waktu Dahlan Iskan
Ada Anas Urbaningrum dalam Deklarasi Aburizal
Kata Guardiola Soal Strategi ''False 9'' Spanyol
Unggul dalam Survei, Prabowo tidak Percaya