TEMPO Interaktif, Medan - Kepala Kepolisian Resor Nias Selatan, Ajun Komisaris Besar Leonardo Erick Bhismo, menyesalkan pemberitaan media massa ihwal jumlah korban akibat tanah longsor di Desa Hilimbaruzo, Kecamatan Mazo, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
“Yang benar, jumlah korban meninggal karena longsor empat orang. Satu orang lainnya karena jembatan putus,” katanya ketika dihubungi Tempo melalui telepon seluler, Kamis, 1 Desember 2011.
Menurut Erick, tiga korban sudah dievakuasi Rabu, 30 November 2011 kemarin. Sedangkan hari ini, seorang korban lagi berhasil dievakuasi personel Kepolisian Resor Nias Selatan. Mereka sudah diserahkan kepada keluarganya masing-masing. Selain korban meninggal dunia, ada pula seorang korban terluka.
Erick menegaskan dalam peristiwa tanah longsor tersebut tidak ada korban yang tertimbun melainkan hanya merusak satu rumah penduduk. “Saya masih di lokasi kejadian. Medannya cukup berat karena jalan tertimbun longsor,” ujarnya.
Satu korban tewas akibat jembatan putus di Desa Siofa Banua, Kecamatan Mazo, Rabu kemarin juga telah ditemukan. “Korban ditemukan 30 kilometer dari lokasi kejadian,” papar Erick.
Baca Juga:
Putusnya jembatan tersebut mengakibatkan jalur transportasi terhambat. “Kami sudah memasang tali dan sudah disediakan satu perahu karet dari Basarnas,” ucap Erick lagi.
Erick mengatakan tanah longsor terjadi akibat curah hujan yang tinggi sejak Rabu dini hari. Hingga hari ini, kawasan tersebut masih diguyur hujan.
SOETANA MONANG HASIBUAN