Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anggaran Pulsa Wali Kota Surabaya Rp 1 Miliar  

image-gnews
Calon walikota Surabaya, Tri Rismaharini (kiri) didampingi calon Wakil Walikota Surabaya, Bambang DH  usai jumpa pers di Surabaya (9/6). ANTARA/M. Risyal Hidayat
Calon walikota Surabaya, Tri Rismaharini (kiri) didampingi calon Wakil Walikota Surabaya, Bambang DH usai jumpa pers di Surabaya (9/6). ANTARA/M. Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO Interaktif, Surabaya - Dalam setahun jatah pulsa Wali Kota Surabaya yang dibebankan pada keuangan negara ternyata mencapai Rp 1,1 miliar. Angka itu setidaknya terlihat jelas dalam nomenklatur belanja rumah tangga kepala dan wakil kepala daerah bernomor 5.2.2.03.01 poin ponsel VIP kepala daerah yang ada dalam RAPBD 2012.

Dalam nomenklatur itu disebut anggaran pembelian pulsa Wali Kota Surabaya terbagi dua, yaitu pembelian voucher fisik Rp 100 ribu sebanyak 300 buah dengan nilai Rp 30 juta, ditambah beban perkiraan pembayaran pulsa pascabayar sebesar Rp 1,080 miliar, sehingga kalau ditotal dalam setahun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membutuhkan pulsa sebesar Rp 1,1 miliar.

Tak hanya untuk Wali Kota, Wakil Wali Kota Bambang DH juga mendapatkan jatah pulsa yang cukup tinggi. Betapa tidak, dalam nomenklatur itu disebut jika jatah Wakil Wali Kota berupa voucher Rp 100 ribu sebanyak 180 buah sehingga total Rp 18 juta, ditambah tagihan pascabayar sebesar Rp 595 juta.

"Saya baru kemarin buka-buka dan menemukan usulan pulsa VIP yang jumlahnya menurut saya sangat tinggi," kata anggota Komisi Keuangan DPRD Surabaya Rusli Yusuf, Rabu siang, 23 November 2011.

Politikus dari Demokrat ini menilai anggaran pembelian pulsa bagi kepala daerah itu sangat tidak tepat. Apalagi alasan yang dikemukakan dalam nomenklatur tersebut adalah untuk menunjang komunikasi dengan rakyat. "Faktanya mana pernah kita dengar Bu Wali Kota mengontak warganya. Kalaupun pernah kan tidak tiap hari, masak anggarannya sebesar itu," tutur dia.

Hal yang sama diungkapkan Wakil Ketua DPRD dari PKB Musyafak Rouf. Mantan Ketua DPRD periode lalu ini mengatakan anggaran pulsa bagi kepala daerah juga tidak jelas. "Harusnya diperinci, HP yang diberi pulsa itu yang nomornya berapa," kata Musyafak.

Apalagi, selama menjabat Wali Kota, Musyafak menilai komunikasi melalui HP yang dilakukan Wali Kota sangatlah buruk. Bahkan dirinya yang menjabat Wakil Ketua DPRD pun mengaku tak pernah bisa menghubungi Wali Kota. "Saya catat dua nomornya, tapi semuanya tidak aktif. Terus, yang dibelikan pulsa hingga miliaran itu HP yang mana?" tanya dia lagi.

Karena itu dalam pembahasan RAPBD ini Musyafak menjanjikan akan mengkritisi dan kalau perlu menolak anggaran pulsa kepala daerah itu.

Sementara itu, tak hanya dapat jatah pulsa, dalam RAPBD yang saat ini dalam proses pembahasan di DPRD itu juga ditemukan usulan pergantian mobil baru untuk Wali Kota berupa Mitsubishi New Pajero Sport.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bukan hanya Wali Kota, usulan mobil baru New Pajero Sport ini juga untuk Ketua DPRD, Kapolrestabes, Kepala Kejaksaan Negeri, serta Ketua Pengadilan Negeri.

Mobil baru ini terbaca masuk ke dalam Bagian Perlengkapan Pemerintah Kota di dalam nomenklatur usulan sarana prasarana bernomor 7.3.2.05.03 dengan harga satu unit mobil sebesar Rp 376 juta, sehingga jika dikalikan lima mobil maka totalnya adalah Rp 1,880 miliar plus pajak 10 persen sehingga totalnya menjadi Rp 2,068 miliar.

Terpisah, Ketua Komisi Pembangunan DPRD Surabaya, Sachiroel Alim Anwar, mengatakan dalam RAPBD 2012 ini juga ada hal yang janggal, yaitu mengenai usulan pengadaan seragam PNS yang anggarannya mencapai Rp 9,591 miliar. "Padahal tahun lalu hanya Rp 6 miliar, masak hanya setahun harga pakaian sudah naik Rp 3 miliar," kata dia.

Kepala Bagian Perlengkapan Pemerintah Surabaya, Noer Oemarijati, membenarkan usulan tersebut. "Tapi semua masih usulan, tergantung sepenuhnya di Dewan," kata dia.

Mengenai pembelian pulsa, dia mengaku merupakan hal yang wajar. Dengan mobilitas yang tinggi tentunya hanya komunikasi lewat teleponlah yang bisa diandalkan untuk mengkomunikasikan seluruh program Wali Kota, baik itu kepada rakyat maupun  jajaran birokrasi di bawahnya.

"Kan tidak mungkin semuanya ketemu fisik, Bu Wali (Kota) biasanya suka telepon ke dinas-dinas dan itu kan butuh pulsa," tambah dia. Sementara mengenai usulan mobil, maupun pembelian seragam PNS, dengan alasan tak mau menjadi polemik dia tak mau memberikan komentar.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

RAPBD DKI 2024 Diusulkan Rp 81,58 Triliun, Heru Budi Sampaikan Peruntukannya

6 Oktober 2023

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan pidato tentang Raperda APBD Perubahan 2023 di gedung DPRD DKI, Senin, 11 September 2023. TEMPO/Nur Khasanah
RAPBD DKI 2024 Diusulkan Rp 81,58 Triliun, Heru Budi Sampaikan Peruntukannya

Pemprov DKI mengusulkan Rancangan APBD 2024 senilai Rp 81,58 Triliun. Ini peruntukannya menurut Pj Gubernur Heru Budi.


Ini Arah Pembangunan Surabaya di 2023

16 Januari 2023

Ini Arah Pembangunan Surabaya di 2023

Pemkot Surabaya akan memanfaatkan APBD tahun ini sebesar Rp 11,36 triliun.


Kemendagri Sosialisasi APBD untuk Pendidikan Agama

18 Agustus 2022

Kemendagri Sosialisasi APBD untuk Pendidikan Agama

Jaminan pemerintah daerah dapat menganggarkan dana untuk bidang pendidikan agama tertuang dalam UU 23/2014.


Kemenkeu Buka Sebab Belanja Pemerintah Daerah Lambat: Karena Business As Usual

15 Desember 2021

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Kemenkeu Buka Sebab Belanja Pemerintah Daerah Lambat: Karena Business As Usual

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti membuka penyebab lambatnya penyerapan belanja daerah.


Realisasi Belanja APBD Hanya 59 Persen, Ini Permintaan Sri Mulyani ke Pemda

23 November 2021

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021. Rapat tersebut membahas pagu indikatif Kementerian Keuangan dalam RAPBN 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Realisasi Belanja APBD Hanya 59 Persen, Ini Permintaan Sri Mulyani ke Pemda

Sri Mulyani menuturkan realisasi belanja daerah tersebut hanya naik 3,51 persen (yoy) dibanding periode sama tahun lalu


Kabupaten Dharmasraya, Pemda Pertama di Sumbar yang Tetapkan APBD 2022

9 November 2021

Penandatanganan berita acara oleh Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan unsur Pimpinan DPRD Dharmasraya, usai Rapat Paripurna yang digelar di Ruang Rapat Utama Sekretariat DPRD, Senin (8/11/21).
Kabupaten Dharmasraya, Pemda Pertama di Sumbar yang Tetapkan APBD 2022

Penyusunan APBD tahun 2022 masih diarahkan untuk penanganan Covid-19 yang berkaitan dengan penanganan kesehatan, penanganan ekonomi dan penyediaan jaringan pengaman sosial.


PSI Minta Fraksinya di DPRD DKI Tolak Rancangan Kenaikan Pendapatan Legislator

30 November 2020

Ilustrasi gedung DPRD DKI Jakarta. TEMPO/Subekti
PSI Minta Fraksinya di DPRD DKI Tolak Rancangan Kenaikan Pendapatan Legislator

PSI menyatakan tak pantas jika anggota DPRD DKI naik pendapatannya di tengah pandemi Covid-19.


Inspektorat Jabar Periksa Bantuan Anggaran Kota Bogor, Hasilnya?

6 Februari 2020

raihan prestasi Bima Arya bersama jajaran Pemkot Bogor dalam melayani wargaKota Bogor mulai dari pencegahan macet di kawasan Kebon Raya Bogor,
Inspektorat Jabar Periksa Bantuan Anggaran Kota Bogor, Hasilnya?

Inspektorat Jawa Barat melakukan pemeriksaan penggunaan bantuan anggaran dari Provinsi Jawa Barat kepada Pemerintah Kota Bogor pada APBD kota itu.


Alokasikan Belanja Daerah, Sri Mulyani Minta Pemda Tiru Jokowi

14 November 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati didampingi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) menyapa para anggota DPR sebelum mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 November 2019. TEMPO/Tony Hartawan
Alokasikan Belanja Daerah, Sri Mulyani Minta Pemda Tiru Jokowi

Sri Mulyani meminta pemerintah daerah meniru langkah Presiden Jokowi saat masih menjadi kepala daerah.


Serapan APBD Baru 54 Persen, Anies Baswedan Ungkap Penyebabnya

12 November 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau proyek pembangunan rumah DP nol rupiah Samawa di kawasan Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta, Jumat, 12 Oktober 2018. Rusunami ini diperuntukkan bagi warga yang ber-KTP DKI Jakarta serta berpenghasilan di bawah Rp 7 juta per bulan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Serapan APBD Baru 54 Persen, Anies Baswedan Ungkap Penyebabnya

Anies Baswedan menjelaskan banyak pekerjaan dalam APBD yang dijalankan tapi pembayarannya tidak ditagihkan.