TEMPO Interaktif, Sukoharjo - Ayah kandung Nanang Irawan alias Nang ndut, Liliek Hadi Suprapto mengaku lega mendengar kabar penangkapan anaknya di Madiun. Sebab, Nanang ditangkap dengan baik, tanpa ada tembak menembak.
“Alhamdulillah, saya merasa sangat lega,” kata Liliek saat ditemui di rumahnya, Jum’at 22 Oktober 2011. Selama ini, dia mengaku sangat khawatir jika Nanang ditangkap dengan cara ditembak.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pak polisi yang menangkapnya,” kata Liliek. Selanjutnya, dia menyerahkan segala urusan Nanang ke lembaga penegak hukum. Jika Nanang terbukti bersalah, dia tidak keberatan jika anaknya itu harus dihukum.
Meski demikian, pria yang menjadi ketua Rukun Tangga di daerah Grogol Sukoharjo itu berharap agar polisi dan masyarakat memberlakukan Nanang sebagai seorang tersangka. “Dia belum terbukti bersalah,” kata Liliek. Dia sendiri juga belum yakin jika anaknya tersebut terlibat dalam aksi teror.
Selama ini, Nanang Irawan alias Nang Ndut bekerja di sebuah pabrik tekstil yang ada di dekat rumahnya. “Sehabis kerja dia langsung pulang ke rumah,” kata Liliek. Selama ini, dirinya tidak melihat adanya aktivitas mencurigakan yang dilakukan oleh anaknya itu.
Detasemen Khusus 88 menangkap buron kasus terorisme bom Cirebon, Nanang Irawan alias Nang Ndut alias Gilang Rian Janu. Tersangka ditangkap di kawasan pabrik penyamakan kulit Usaha Dagang Sari Kulit Asli, Jalan Raya Madiun-Ponorogo, Bangunsari, Dolopo, Madiun, Jumat, 21 Oktober 2011.
AHMAD RAFIQ