TEMPO Interaktif, Cirebon - Dinas Pendidikan Kota Cirebon mengaku kesulitan mendapatkan guru bahasa Cirebon. Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Anwar Sanusi, mengatakan pihaknya terpaksa mengambil guru-guru yang serumpun.
Anwar Sanusi, Senin, 19 September 2011, mengatakan hingga kini belum ada satu pun universitas dan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang mengeluarkan sarjana lulusan bahasa Cirebon. "Padahal bahasa Cirebon ini sudah masuk muatan lokal dan diajarkan untuk siswa tingkat SD hingga SMP di Kota Cirebon," katanya.
Idealnya, lanjut Anwar, dalam satu sekolah memiliki satu guru bahasa Cirebon. Di Kota Cirebon sendiri terdapat 160 sekolah dasar dan 41 sekolah menengah pertama. "Jadi jumlah guru bahasa Cirebon yang dibutuhkan idealnya sebanyak jumlah SD dan SMP itu," katanya.
Saat ini untuk mengatasi kekurangan guru bahasa Cirebon diatasi dengan mengambil guru yang serumpun. "Seperti mengambil dari guru bahasa Indonesia yang memiliki kemampuan bahasa Cirebon," katanya.
Sementara itu untuk sarana dan prasarana terkait pelajaran bahasa Cirebon Anwar mengungkapkan saat ini pihaknya sudah selesai menyusun sembilan buku bahasa Cirebon yang terdiri dari enam judul buku untuk tingkat SD dan tiga judul buku untuk tingkat SMP. "Sumber dananya berasal dari APBD Kota Cirebon 2011 sebesar Rp 50 juta," katanya.
Tahap selanjutnya adalah pencetakan dan memperbanyak buku tersebut. Namun sebelum dicetak saat ini tengah dilakukan kajian baik dari sisi budaya, kurikulum, maupun isi oleh segenap unsur baik budayawan, pengawas sekolah, maupun unsur lainnya.
IVANSYAH