Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Temukan Bom Rakitan di Pesantren Umar bin Khattab  

image-gnews
Pimpinan Pondok Pesantren Khilafiah Umar bin Khattab, Abrori (tengah), saat tiba di Bandara Selaparang Mataram, NTB, (16/7). ANTARA/Naniek
Pimpinan Pondok Pesantren Khilafiah Umar bin Khattab, Abrori (tengah), saat tiba di Bandara Selaparang Mataram, NTB, (16/7). ANTARA/Naniek
Iklan

TEMPO Interaktif, Mataram - Satuan Tugas 86 yang dibentuk Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) menemukan barang bukti yang diduga bom rakitan. Temuan itu menyusul ditangkapnya seorang pengajar Pondok Pesantren Umar bin Khattab Bima, Ustad Furqan, 34 tahun.

Kepala Kepolisian Resort Bima Kabupaten Ajun Komisaris Besar Fauza Barito melalui telepon seluler yang dihubungi Kepala Bidang Humas Polda NTB Ajun Komisaris Besar Sukarman Husein mengatakan ada 4 unit bom. "Ada dua yang masih aktif,’’ kata Fauza, Selasa, 19 Juli 2011.

Sebenarnya, polisi menemukan banyak barang yang dipindahkan dari pondok pesantren yang terletak di Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, sekitar 45 kilometer arah barat daya Kota Bima itu. Temuan lainnya berupa belasan potongan pipa besi ukuran 3 inci dengan panjang 7 sentimeter; baterai kotak 1 buah; baterai telepon seluler 1 buah; regulator kompor gas lengkap dengan timer; serta beberapa potongan kabel.

Lokasi barang-barang tersebut diketahui setelah polisi membawa Furqan, warga Desa Leu, Kecamatan Bolo, yang ditangkap, Ahad, 17 Juli 2011, pukul 12.30 waktu setempat. Pengajar Pondok Pesantren Umar bin Khattab (UBK) itu diduga mengetahui perakitan bom yang diperkirakan dilakukan Ustad Firdaus.

Furqan menunjukkan lokasi barang tersebut di bukit Gunung Batu Pahat di Desa Sowa, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, atau 20 kilometer ke arah utara Kecamatan Bolo. Semula barang itu berada di pesantren, tapi kemudian disembunyikan di bukit gunung beberapa saat setelah terjadi ledakan yang menewaskan Firdaus, Senin, 11 Juli 2011.

Dari pengakuan Furqan juga diketahui, selain Ustad Firdaus yang tewas, juga ada sejumlah orang yang terluka saat bom meledak. Mereka melarikan diri dan belum diketahui kondisinya hingga saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hari ini, status sejumlah santri pesantren itu dalam perkara ini akan ditetapkan. Tidak hanya terhadap 7 santri yang ditahan di Bima, tapi juga dua orang yang dipindahkan ke Markas Polda Nusa Tenggara Barat. Semua diduga melakukan tindak pidana terorisme.

Furqan mengikuti cara yang dilakukan Pemimpin Pondok Pesantren Umar bin Khattab, Ustad Abrori M. Ali, 31 tahun, Jumat, 15 Juli 2011. Abrori dijemput langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Brigadir Jenderal Arif Wachyunadi setelah ditemui bapaknya, M. Ali Al Wayubi.

Arif mengatakan pihaknya menerapkan praduga tidak bersalah terhadap semua pimpinan dan santri yang diduga terkait penyerangan polisi, sehingga tewas di Markas Kepolisian Sektor Bolo di Kabupaten Bima dan penemuan senjata tajam dan bom rakitan. "Satuan Tugas 86 yang dibentuk Polda NTB masih mengembangkan penyelidikan," katanya, selesai menemui Abrori di sel tahanan Satuan Operasi I Direktorat Reserse Kriminal, Senin, 18 Juli 2011.

SUPRIYANTHO KHAFID


Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polisi Tangkap Pemilik Bahan Peledak di Pariaman

7 Juli 2023

Lokasi penemuan bom rakitan di sebuah warung di Desa Apar, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu, 1 Juli 2023.
Polisi Tangkap Pemilik Bahan Peledak di Pariaman

Pemilik bahan peledak sempat berusaha melarikan diri. Petugas pun melakukan pengejaran dan mengeluarkan tembakan peringatan.


Warga Kota Pariaman Temukan 10 Bom Rakitan di Sebuah Warung

1 Juli 2023

Lokasi penemuan bom rakitan di sebuah warung di Desa Apar, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu, 1 Juli 2023.
Warga Kota Pariaman Temukan 10 Bom Rakitan di Sebuah Warung

bom rakitan tersebut ditemukan di sebuah warung di samping sekolah dasar oleh pemilik warung


Kepolisian Hong Kong Kerahkan Robot Jinakkan Bom Rakitan

9 November 2019

Petugas polisi antihuru hara mengangkat spanduk, di luar pusat perbelanjaan di Tai Po di Hong Kong, Cina 3 November 2019. [REUTERS / Kim Kyung-Hoon]
Kepolisian Hong Kong Kerahkan Robot Jinakkan Bom Rakitan

Sebuah robot kepolisian Hong Kong berusaha menjinakkan sebuah bom rakitan di distrik Kowloon, Mong Kok pada hari Jumat.


Material Diduga Bom di Rumah Ketua KPK, Ada Pipa dan Detonator

9 Januari 2019

Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi usai ditemukan benda diduga molotov, Rabu 9 Januari 2019. Tempo/Adi Warsono
Material Diduga Bom di Rumah Ketua KPK, Ada Pipa dan Detonator

Polisi masih menyelidiki soal penemuan bom di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi.


Geledah FISIP UNRI, Polisi Temukan Komponen Bom Rakitan

3 Juni 2018

Densus 88 menangkap 3 terduga teroris di gelanggang mahasiswa Fisipol Universitas Riau, Ahad, 3 Juni 2018. RIYAN NOFITRA
Geledah FISIP UNRI, Polisi Temukan Komponen Bom Rakitan

Detasemen Khusus Antiteror 88 Polri menemukan barang bukti berupa dua buah bom pipa yang sudah jadi dari penggeledahan di FISIP UNRI.


Begini Detik-detik Ledakan TNT Milik Paskhas AU di Rokan Hulu

20 Juli 2017

google
Begini Detik-detik Ledakan TNT Milik Paskhas AU di Rokan Hulu

Yudhi menyebut bahan peledak TNT tertinggal usai Paskhas TNI Angkatan Udara latihan.


Ledakan TNT Tewaskan Warga Rokan Hulu, TNI AU Bertanggung Jawab

20 Juli 2017

Ilustrasi Ledakan. (zcache)
Ledakan TNT Tewaskan Warga Rokan Hulu, TNI AU Bertanggung Jawab

Direktur Latihan Paskhas TNI AU Marsma Yudhi Bustami mengatakan kesatuannya bertanggung jawab atas ledakan TNT yang menewaskan warga Rokan Hulu.


Kotak yang Diduga Bom Meledak di Rokan Hulu, 1 Warga Tewas 4 Luka

20 Juli 2017

www.123rf.com
Kotak yang Diduga Bom Meledak di Rokan Hulu, 1 Warga Tewas 4 Luka

Sebelumnya, warga menemukan kotak warna cokelat yang saat disentuh langsung meledak seperti bom.


Tas Ransel Diduga Berisi Bom Tergeletak di Depan ITC Depok

3 Juli 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Tas Ransel Diduga Berisi Bom Tergeletak di Depan ITC Depok

Tas ransel yang diduga berisi bom tergeletak di depan pagar ITC Depok.


Gegana Polda Aceh Evakuasi Temuan Bom Rakitan di Aceh Barat

15 Februari 2017

TEMPO/Machfoed Gembong
Gegana Polda Aceh Evakuasi Temuan Bom Rakitan di Aceh Barat

Warga Kecamatan Samatiga melihat benda mencurigakan tersebut, kemudian melaporkan kepada aparat polisi kawasan setempat.