TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekitar 200 ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) diperkirakan tumplek memenuhi Stadion Gelora Bung Karno. Hari ini, Minggu 17 Juli 2011, Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) menggelar acara puncak hari lahir ke-85 NU.
"Sudah terkonfirmasi yang sudah datang sekitar 50 ribuan umat, sisanya masih dalam perjalanan," ujar Anas Nasrulloh, Panitia Asistensi Pengumpulan Massa, saat dihubungi Tempo, Minggu, 17 Juli 2011.
Acara puncak perayaan ulang tahun NU akan diisi dengan tauziah Rais Am PBNU, KH Sahal Mahfudh, setelah salat zuhur. Selain itu, mulai pagi acara diisi dengan berbagai kegiatan, di antaranya parade budaya Islam Nusantara, devile Banser, dan atraksi Pagar Nusa. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono direncanakan memberikan sambutan sekitar pukul 12.00 nanti.
Kepolisian mengimbau masyarakat yang tidak ingin terjebak kemacetan untuk menghindari kawasan Senayan. Selain itu, pengguna jalan dari arah Cawang dengan tujuan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, diimbau untuk tidak memasuki tol dalam kota arah pintu tol Semanggi, tapi melalui Tol Priok.
Organisasi Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) lahir pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy'ari sebagai Rais Akbar.
KH. Hasyim Asy'ari merumuskan Kitab Qanun Asasi (prinsip dasar) dan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Dua kitab tersebut kemudian dikenal dengan Khittah NU, sebagai rujukan dalam keagamaan, sosial, dan politik. "Tahun ini kami mengambil tema kemandirian bangsa," ujar Anas.
ALWAN RIDHA RAMDANI