Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bom Cirebon Direncanakan 500 Meter dari Markas Polisi

image-gnews
Kadiv Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam menunjukan foto pelaku Bom bunuh diri di mapolresta Cirebon. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Kadiv Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam menunjukan foto pelaku Bom bunuh diri di mapolresta Cirebon. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO Interaktif, Cirebon - Perencanaan bom bunuh diri di Masjid Adz Dzikra pertengahan April lalu oleh M Syarif dilakukan di rumah Arief Budiman yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari Mapolres Cirebon Kota.

Hal tersebut terungkap dalam rekonstruksi yang digelar Sabtu 9 Juli 2011 di lima lokasi. Lokasi pertama di rumah Arief Budiman yang berada di Jalan Suratno 11 RT 01 RW 01 Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon. Lokasi kedua di sebuah sungai di daerah Pilang, Kota Cirebon.

Lokasi ketiga di Sungai Triguna, Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Selanjutnya ke lokasi keempat di Sungai Soka, Desa Lurah, Kecamatan Plumbon serta lokasi terakhir di sebuah kios tas kaki lima yang terletak di Jalan Pandesan, Kota Cirebon.

Dari rekonstruksi di rumah Arief Budiman terungkap jika M Syarif, pelaku bom bunuh diri di masjid dalam lingkungan Polres Cirebon Kota, berangkat dari rumah Arief Budiman. Dengan diantar adiknya, Achmad Basuki, menggunakan motor, M Syarif pun melakukan tugasnya sebagai pelaku bom bunuh diri. Setelah mengantar M Syarif, Achmad Basuki pun kembali ke rumah Arief Budiman.

Dari hasil rekonstruksi di rumah Arief Budiman pun terungkap jika empat tersangka yang hari ini mengikuti rekonstruksi, yaitu Arief Budiman, Achmad Basuki, Andri Siswanto dan Musola, beberapa kali melakukan pertemuan intensif membahas pengeboman bersama orang-orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Mereka masing-masing Yadi, Hayat dan Nanang. Pertemuan itu pun melibatkan M Syarif sebagai pelaku bom bunuh diri.

Rekonstruksi kemudian dilanjutkan ke sebuah sungai di daerah Pilang, Kota Cirebon. Di sungai ini Achmad Basuki membuang dua buah telepon seluler merek Nexian dan Nokia milik M Syarif. Achmad Basuki terlihat menggunakan motor Yamaha Mio putih dengan nomor E 6757 LD.

Masih menggunakan motor yang sama, Achmad Basuki pun terlihat mendatangi Sungai Triguna, Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Di sungai ini Achmad Basuki membuang sisa bom milik M Syarif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya rekonstruksi dilanjutkan ke Sungai Soka, Desa Lurah, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. Di lokasi ini Musola, seorang tersangka bom Cirebon, terlihat membawa sebuah tas ransel. Dari tas tersebut ia mengeluarkan kantong plastik dan membuka.

Selanjutnya satu persatu rangkaian bom dibuang ke dalam sungai. Setelah itu, tas ransel itu pun akhirnya turut dibuang pula ke dalam sungai. Di sungai inilah Densus 88 dibantu dengan tim dari Polair Polda Jabar menemukan 6 buah bom pipa.

Selanjutnya rekonstruksi dilanjutkan ke sebuah kios tas kaki lima di Jalan Pandesan, Kota Cirebon. Kios yang sudah tertutup rapat dan hanya menyisakan barang dagangan ini diketahui milik Beni Asri. Beni pun masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Mabes Polri. Di tempat inilah Musola mendapatkan tas ransel yang digunakannya untuk membawa bom rakitan kelompok mereka.

Kapolres Cirebon Kota, Ajun Komisaris Besar Asep Edi Suheri, mengatakan rekonstruksi yang dilakukan tidak lain untuk melengkapi penyelidikan. "Rekonstruksi ini untuk melengkapi penyelidikan yang dilakukan polisi," katanya.
Sementara kuasa hukum empat tersangka bom Cirebon, Achyar, membantah jika Arief Budiman mengetahui perencanaan bom di rumahnya. "Ia hanya dititipkan sebuah tas dari pelaku bom bunuh diri M Syarif," katanya. Ternyata tas tersebut berisi rakitan bom.

Achyar juga membantah jika Arief mengetahui isi tas yang dititipkan M Syarif tersebut sekalipun sudah dititipkan selama 3 hari.

IVANSYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ledakan Dekat Polres Metro Jakarta Selatan, Begini Kata Saksi

12 Juli 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi terjadinya ledakan di Ruko Grand Wijaya Center, Jakarta, Kamis 12 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
Ledakan Dekat Polres Metro Jakarta Selatan, Begini Kata Saksi

Dua orang saksi langsung mendatangi lokasi ledakan setelah mendengar bunyi keras di sebelah Polres Metro Jakarta Selatan itu.


Ledakan Dekat Polres Metro Jakarta Selatan, 3 Ruko Rusak

12 Juli 2018

Petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara ledaka di Ruko Grand Wijaya Center, Jakarta, Kamis 12 Juli 2018. Tim Penjinak Bom (Jibom) telah menyisir lokasi sekitar area Ruko Grand Wijaya II dn tidak ditemukan ada bahan peledak, melainkan ada bekas tabung 12 Kg yang bocor. TEMPO/Subekti.
Ledakan Dekat Polres Metro Jakarta Selatan, 3 Ruko Rusak

Insiden ledakan di dekat kantor Polres Metro Jakarta Selatan juga dipantau Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta.


Dentuman Misterius di Solo Diduga Berasal dari Sonic Boom  

30 Agustus 2016

ilustrasi ledakan
Dentuman Misterius di Solo Diduga Berasal dari Sonic Boom  

Sonic boom merupakan efek suara yang muncul dari pesawat dengan kecepatan supersonik.


Kamar Mandi Sekolah Meledak, Siswi SMA Terluka

20 April 2016

ilustrasi ledakan
Kamar Mandi Sekolah Meledak, Siswi SMA Terluka

Ledakan dari ruang kamar mandi siswi SMAN 3 Kota Kediri ini terjadi pukul 06.15 WIB.


Ledakan di Haluoleo, Polri: Kesalahan Teknis

29 Maret 2016

Lokasi terjadinya ledakan granat saat Latihan dasar satpam gada pratama Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, 29 Maret 2016.  ANTARA/Jojon
Ledakan di Haluoleo, Polri: Kesalahan Teknis

Brigadir Jenderal Agus Riyanto menjelaskan, ledakan tersebut terjadi terkait dengan kegiatan diksar satpam Universitas Haluoleo.


Bom Simulasi Meledak di Universitas Haluleo, Dua Tewas

29 Maret 2016

Jasad Brigadir Haidir, salah satu korban akibat ledakan granat saat Latihan dasar satpam gada pratama Universitas Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, 29 Maret 2016.  ANTARA/Jojon
Bom Simulasi Meledak di Universitas Haluleo, Dua Tewas

Bom saat simulasi pengamanan menjinakkan bom di Universitas Haluleo, Kendari, meledak. Dua tewas.


Penembakan di Sarinah, Fotografer Tempo Nyaris Jadi Korban

14 Januari 2016

Mobil polisi mengejar pelaku penembakan setelah terjadinya ledakan bom bunuh diri di pos polisi dekat pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, 14 Januari 2016. TEMPO/Subekti
Penembakan di Sarinah, Fotografer Tempo Nyaris Jadi Korban

Saksi mengatakan penembakan terjadi setelah ledakan pertama di Sarinah. Pelaku menyasar kerumunan.


Ledakan di Mal Alam Sutera, Tim Gegana Lakukan Penyisiran

9 Juli 2015

Pengunjung menyaksikan salah satu tim Barongsai beraksi dalam kejuaraan Barongsai Internasional di Mall Alam Sutera, Tangerang, Banten, 7 Juni 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Ledakan di Mal Alam Sutera, Tim Gegana Lakukan Penyisiran

Kaca pembatas ruang toilet dan pintu pecah. Muncul asap.


Pabrik Baja Krakatau Posco Meledak  

15 Desember 2014

Suasana pembuatan baja di Pabrik Krakatau Steel, Cilegon, Banten, 26 November 2014.  PT Krakatau Steel resmi memiliki pabrik pipa baja, melalui anak usahanya PT KHI Pipe Industry. TEMPO/Tony Hartawan
Pabrik Baja Krakatau Posco Meledak  

Diduga, penyebab terjadinya ledakan adalah adanya rembesan air yang jatuh ke dalam converter yang berisi baja cair.


Pelempar Bom ke Gubernur Sulsel Tiga Orang

11 November 2012

Foto Awaluddin Nasir alias Lukman Rahim, tersangka pelemparan bom molotov diperlihatkan pihak kepolisian saat memberi keterangan kepada wartawan di Polrestabes Makassar, Minggu (11/11). Pelaku diamankan bersama sejumlah barang bukti satu revolver beserta lima butir peluru, satu bom rakitan dan 40 buah paku. TEMPO/Fahmi Ali
Pelempar Bom ke Gubernur Sulsel Tiga Orang

Dua orang masih buron.