TEMPO Interaktif, Karanganyar - Sekolah Dasar Ilmu Sains dan Teknologi Al Albani Matesih, Karanganyar, akhirnya menggelar upacara bendera pada Jumat, 17 Juni 2011. Upacara bendera pertama kalinya tersebut diikuti seluruh siswa dan guru di halaman sekolah. Bupati Karanganyar Rina Iriani pun menjadi instruktur upacara.
Sebelum upacara dimulai, murid kelas satu hingga kelas lima dibariskan di halaman. Ada pula murid yang bertugas sebagai regu pengibar bendera, paduan suara, dan pembaca Undang-Undang Dasar 1945. Dalam sambutannya, Rina menyampaikan terima kasih atas penyelenggaraan upacara bendera yang disertai penghormatan terhadap bendera merah putih.
Dia kembali menegaskan hormat bendera bukan berarti menyembah, tapi sebatas menghormati dan menghargai para pendiri bangsa. “Ke depan saya berharap dapat terus mematuhi peraturan pendidikan yang berlaku, termasuk menyelenggarakan upacara bendera sesuai tata upacara,” ujarnya, Jumat 17 Juni 2011.
Muhammad Syafitra, 10 tahun, mengaku senang akhirnya bisa menghormat bendera. Selama ini saat upacara bendera hanya sebatas apel di halaman sekolah dan diisi nasihat agama dari guru. “Kalau ada hormat bendera, upacaranya jadi lengkap,” ujar murid kelas empat ini.
Begitu juga yang disampaikan Wahid Saputra, tujuh tahun. Dia lebih senang jika ada hormat bendera seperti yang dilakukan teman-temannya di sekolah yang lain.
Kepala Sekolah SD Al Albani Matesih, Heru Ichwanudin, membantah jika dikatakan sekolah melarang penghormatan kepada bendera. Menurutnya, sejak sekolah tersebut berdiri pada 2006 hingga sekarang, tidak pernah ada larangan hormat bendera bagi 147 siswa.
“Yang hormat bendera dipersilakan. Yang tidak hormat juga tidak apa-apa,” katanya. Namun pascapertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Karanganyar beberapa waktu lalu, pihaknya bersedia mempertegas soal hormat bendera. “Kalau dulu masih ada toleransi (jika tidak hormat bendera), maka sekarang harus,” tegasnya.
Dia mengatakan keputusan untuk mewajibkan hormat bendera saat upacara bendera bertujuan untuk menghindari mudarat yang lebih besar, yaitu sekolah ditutup dan siswa tidak dapat menuntut ilmu.
Adapun terkait Sekolah Menengah Pertama Al Irsyad Tawangmangu, Rina mengaku hingga kini belum ada surat resmi yang menyatakan SMP Al Irsyad akan menggelar upacara bendera. “Kalau informasinya mereka akan upacara bendera pada 17 Juli karena sekarang sedang libur sekolah,” ujarnya. Dia berencana menjadi inspektur upacara pada 17 Juli mendatang di SMP Al Irsyad Tawangmangu.
UKKY PRIMARTANTYO