TEMPO Interaktif, Bengkulu - Kurang lebih 600 orang istri dan ibu pejabat negara dan daerah akan didaulat untuk menjahit bendera pusaka di kediaman ibu negara pertama Indonesia Fatmawati Kota Bengkulu pada 22-24 Juli 2011. "Dalam rangka merajut kebangsaan lewat bendera merah putih, sekaligus memperingati momentum 65 tahun kemerdekaan Indonesia 17 Agustus yang akan datang," kata Walikota Bengkulu Ahmad Kenedi, di Bengkul, Selasa 7 Juni 2011.
Menurut Ahmad, egiatan yang baru pertama kali digelar di Bengkulu itu adalah untuk meningkatkan semangat nasionalisme dan berbangsa, sekaligus menapak tilas perjalanan ibu Fatmawati sebagai ibu bangsa yang ikut berperan dalam kemerdekaan Indonesia.
“Dari kegiatan ini, ke depan, setiap daerah atau lembaga negara akan memiliki duplikat resmi bendera pusaka merah putih yang dijahit oleh para ibu pejabat atau istri pejabat negara di rumah ibu Fatmawati,” ungkapnya.
Ahmad menjelaskan, selain para istri dan ibu pejabat masyarakat umum terutama warga Kota Bengkulu yang ditargetkan lebih dari 50.000 orang secara bergantian pada tanggal 18-21 Juli juga akan menjahit duplikat bendera merah putih. Untuk merealisasikan kegiatan itu, pemerintah Kota Bengkulu telah membentuk panitia besar yang juga melibatkan para siswi SMK sebagai pemandu menjahit.
“Tidak ketinggalan, pembenahan fasilitas umum dan sarana bagi para tamu telah mulai kita lakukan untuk memberikan kenyamanan dan kesan yang baik bagi tamu yang nantinya datang dari seluruh penjuru nusantara dari Pulau We hingga Merauke,” ucap Ahmad.
Ketua Panitia Dani Hamdani mengatakan, selain kegiatan menjahit duplikat bendera merah putih, acara yang berlangsung mulai 1-30 Juli ini juga menampilkan pentas seni, kreatifitas dan budaya Bengkulu, pameran produk usaha kecil menengah, dan berbagai Perlombaan. “Acara inti akan dibagi menjadi dua tahap, pertama yang bersifat lokal 18-21 Juli dan nasional 22-24 Juli,” kata Dani.
PHESI ESTER JULIKAWATI