TEMPO Interaktif, Manado - Kepolisian Daerah Sulawesi Utara bekerja sama dengan Polres Kota Manado kembali menggagalkan praktek trafficking yang melibatkan anak-anak di bawah umur.
Kali ini lima gadis cantik yang teridentifikasi masih duduk di bangku SMA berhasil dikembalikan ke orang tua mereka, setelah sempat satu minggu lamanya disekap di Palembang sebelum kemudian akan dijadikan sebagai pelayan kafe di Palembang.
Sabtu, 28 Mei dini hari tadi, sekitar pukul 01.00 WITA, tim Satuan PPA Polda Sulawesi Utara tiba di Bandara Sam Ratulangi sembari membawa kelima korban, yaitu LA, WA, LI, GA, dan DE dari Palembang bersama satu mucikari, Ika alias Tata, yang diduga sebagai orang yang membawa kelima gadis cantik ini ke Palembang.
Kelima gadis cantik ini sendiri masih berusia 15 tahun di mana dua di antaranya ternyata adalah siswa di salah satu Madrasah Aliyah di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Kepada wartawan, tim PPA mengatakan kelima gadis korban trafficking bersama Tata ini diamankan di salah satu rumah di Palembang yang dijaga ketat oleh beberapa pria yang diduga security dari pub yang nantinya akan dijadikan sebagai lokasi kerja kelima gadis ini.
Kasus ini sendiri terbongkar setelah salah satu dari lima gadis ini berhasil menelepon guru mereka di Madrasah sembari mengadukan jika mereka telah berada di Palembang dan akan dipekerjakan di sebuah kafe oleh orang yang membawa mereka ke Palembang.
Guru madrasah ini kemudian langsung melaporkan hal tersebut ke Mapolresta Manado sebelum kemudian dilimpahkan ke Polda Sulawesi Utara karena sudah berbicara lintas daerah.
Dari laporan ini kemudian pihak Polda dan Polresta akhirnya berhasil menemukan keberadaan dari kelima gadis belia ini setelah sebelumnya berhasil menangkap AT alias Al, warga Manado, yang diduga sebagai perekrut kelima gadis ini sebelum diserahkan kepada Ika alias Tata.
Setelah menangkap Al, akhirnya selama dua hari pihak Polda melakukan penyisiran di Palembang dan menemukan kelima gadis ini. Sabtu 28 Mei dini hari tadi, akhirnya pihak Polda berhasil memulangkan kelima gadis ini dan menahan Ika Alias Tata yang saat ditangkap bersama dengan kelima gadis ini.
Sementara, kelima gadis belia yang nyaris menjadi korban trafficking ini sendiri mengatakan jika mereka awalnya diiming-imingi oleh Al untuk dipekerjakan sebagai pramusaji atau pelayan restoran di Palembang dengan gaji yang tinggi.
"Tapi, pas sampai di Palembang tiba-tiba kami dipaksa untuk bekerja di kafe. Makanya kami langsung telepon guru kami untuk memberitahukan hal ini," ujar para gadis ini.
Sementara itu, Kasub Humas Polres Kota Manado Ajun Komisaris Deesy Hamang membenarkan adanya penangkapan ini. Hamang sendiri mengatakan jika pihak kepolisian akan mengembangkan kasus ini agar bisa mengetahui apakah sindikat ini merupakan sindikat besar dan telah beroperasi di wilayah mana saja.
"Pokoknya kami akan terus menggali informasi untuk bisa membongkar kasus trafficking yang terjadi di Sul-Ut dan Kota Manado," ujar Hamang kembali.
ISA ANSHAR JUSUF