TEMPO Interaktif, Madiun - Makin banyaknya orang yang berobat ke dukun Endang Yuniatiningsih, 51 tahun, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Madiun, Jawa Timur, tak melarang warga berikhtiar mendapat kesembuhan ke sana. Majelis Ulama tak menyoalkan dukun yang dikenal dengan panggilan Yuyun itu mengklaim menggunakan kekuatan gaib dalam menyembuhkan pasiennya.
“MUI tidak akan mengeluarkan fatwa haram atau halal pada fenomena dukun ini. Namun, kami sifatnya meluruskan atau memberi pengertian baik pada sang dukun sendiri maupun pasiennya,” kata Ketua MUI Kota Madiun Sutoyo, Jumat, 29 April 2011.
Sutoyo menambahkan, ulama harus bijak dalam menanggapi segala fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. “Jangan gampang menyalahkan, menyebut bidah atau mengafirkan seseorang. Nabi Muhammad tidak seperti itu,” ujarnya.
Pengobatan dengan kekuatan gaib, menurut Sutoyo, bisa jadi bagian dari fenomena kebesaran Allah Swt yang memberikan kesembuhan mahluknya melalui siapa saja, kapan saja, dan lewat perantara siapa saja. “Termasuk kepada dukun. Dokter pun bisa syirik kalau dia menganggap dialah yang menyembuhkan. Yang penting harus diyakini kalau sakit dan sembuh itu semua dari Allah,” ujarnya.
Yuyun adalah ibu dengan enam anak yang tinggal di Jalan Prajuritan Gang Tangkis II No.10B, RT 15 RW 4, Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. Ia mengaku mendapat kekuatan gaib dari roh janin anak ketiganya yang keguguran pada 1985.
Janin anaknya yang masih berusia empat bulan itu keguguran tepat pada hari Kamis Wage dalam kalender Jawa. Pihak keluarga akhirnya menamai arwah itu dengan sebutan Mas Kemis. “Kalau roh itu sudah di alam barzah, mungkin itu makhluk halus atau jin yang mengatasnamakan arwah janin anaknya itu,” kata Sutoyo.
Secara tiba-tiba, ia mendapat kelebihan mengobati dengan kekuatan gaib. Awalnya hanya mengobati anggota keluarga dan kerabatnya, kelebihannya itu kini dimanfaatkan masyarakat luas. Sejak membuka praktek pengobatan alternatif ini sejak dua minggu lalu, pasiennya sudah mencapai ribuan.
Karena yang datang membeludak, pembantu Yuyun membatasi pasien hingga 150 orang per hari. Pasiennya dari berbagai kalangan dan wilayah baik Jawa maupun luar Jawa. Mereka rata-rata manula yang memiliki penyakit ringan hingga berat seperti stroke, pengeroposan tulang (osteoporosis), rematik, paru-paru, ginjal, diabetes, dan sebagainya.
ISHOMUDDIN