TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan Intelijen Negara (BIN) mendeteksi sejumlah kawasan yang diduga menjadi daerah kantong penyebaran Darul Islam (DI) dan Negara Islam Indonesia (NII). " Ada beberapa wilayah," kata Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto.
Gerakan NII kabarnya dilakukan dengan mencuci otak, yaitu memasukkan doktrin yang menyebarkan kebencian terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Para anggota yang baru direkrut wajib menyerahkan uang untuk organisasi.
Menurut BIN, sejumlah daerah di luar Jakarta terdeteksi sebagai daerah kantong penyebaran NII. Di antaranya, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Wilayah-wilayah itu antara lain, kawasan Klender (Jakarta Timur), Pondok Gede (Bekasi), dan beberapa tempat di Tangerang.
Sutanto menambahkan, akan mengambil tindakan hukum jika di lokasi yang diindikasikan sebagai kantong-kantong NII itu terbukti terlibat dalam gerakan tersebut. "Kalau secara hukum terbukti, tentu harus ada bukti secara hukum. Akan ditindak semua, seperti sudah kita lakukan di Jawa Barat," ujarnya.
Sutanto hanya menegaskan aparat akan mengambil tindakan hukum jika wilayah yang dicurigai itu terbukti terlibat dalam doktrinasi NII. "Kalau secara hukum terbukti, akan ditindak semua," ujarnya. "Seperti sudah kami lakukan di Jawa Barat."
Sutanto membantah adanya dugaan keterlibatan anggota TNI dalam aksi NII Komandemen Wilayah 9. "Jangan berpikiran seperti pada masa lalu, ini sudah reformasi," ujarnya. Ia juga menegaskan BIN sudah sangat transparan, sehingga masyarakat bisa mengetahui apa saja yang telah dilakukan institusinya.
EKO ARI WIBOWO