Puluhan awak kapal MV Sinar Kudus dibajak kawanan perompak Somalia sejak 16 Maret lalu. Kawanan perompak mulanya meminta uang tebusan US$ 2,6 juta. Namun tuntutan mereka belakangan makin meningkat.
Meski telah berlangsung selama hampir satu bulan, pemerintah Indonesia hingga kini belum secara tegas menyatakan sikap terkait opsi penyelamatan. Opsi yang sedang dipertimbangkan adalah negosiasi uang tebusan atau operasi militer.
Yunita mengaku sempat berkomunikasi dengan suaminya tiga hari lalu. Dalam percakapan tersebut, kata dia, Misbakhun menolak opsi operasi militer karena dikhawatirkan menimbulkan dampak negatif terhadap keselamatan para sandera.
Menurut Misbakhun, kata Yunita, kondisi awak kapal saat ini masih terbilang aman. Hanya saja persediaan makanan mereka mulai menipis. Begitu juga dengan persediaan air bersih. “Kalau minum, harus menampung air hujan,” kata Yunita.
Para awak kapal ditempatkan di anjungan kapal. Pergerakan mereka diawasi secara ketat para perompak setiap saat. Tidak terkecuali ketika mereka hendak pergi ke kamar kecil. “Selalu ada orang bersenjata yang menemani mereka,” ujar Yunita.
Baca Juga:
Menutut perhitungan, setidaknya terdapat 35 kawanan perompak yang mengawasi mereka lengkap dengan senjata laras panjang. Para perompak juga telah membawa kapal Sinar Kudus merapat ke pantai Somalia. “Tidak lagi di perairan Teluk Aden,” katanya.
RIKY FERDIANTO