Penggalangan dana dari para pedagang ini disampaikan Koordinator Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Doho, Nurbadik. Satpol PP, kata dia, telah mengumpulkan para pedagang pada tanggal 8 Maret lalu. Agenda utamanya adalah pembagian kartu kendali bagi para PKL yang dikeluarkan Satpol PP. ”Setelah disana kami diminta menyumbang untuk perayaan ulang tahun Satpol PP,” kata Nurbadik kepada Tempo, Jumat (18/3).
Setiap pedagang menurut dia dimintai dana Rp 50 ribu. Angka itu disampaikan petugas Satpol PP sebelum membagikan kartu kendali. Rencananya Satpol akan menyelenggarakan jalan santai bersama Wali Kota Kediri Samsul Ashar besok Minggu tanggal 20 Maret. “Satpol mengaku tak punya anggaran sama sekali dari pemerintah,” lanjut Nurbadik.
Saat ini terdapat 127 pedagang di kawasan Jalan Doho yang telah menyetorkan uang tersebut. Menurut Nurbadik, pungutan yang sama juga dilakukan terhadap lebih dari 1.000 PKL yang tersebar di kawasan alun-alun, Pasar Pahing, Pasar Bandar, Pasar Setono Betek, Jalan Joyoboyo, Jalan Hayam Wuruk, dan Goa Selomangleng. “Penghasilan kami tak cukup kalau masih harus membiayai acara itu,” kata Nurbadik.
Wakil Wali Kota Kediri Abdullah Abubakar memprotes keras sikap Satpol tersebut. Menurut dia lembaga itu tak punya hak memungut uang kepada pedagang karena hal itu menjadi wewenang Dinas Perindustrian dan Perdagangan.”Tugas Satpol hanya menertibkan, itu saja,” kata Abubakar.
Kepala Satpol PP, Ivantoro membantah telah menginstruksikan melakukan pungutan. Hal ini menurut dia hanyalah kesalahpahaman anak buahnya dalam melakukan koordinasi dengan pedagang. Pembuatan kartu kendali sendiri hanya menelan biaya Rp 25.000. “Mungkin anggota saya ada yang memaksa pedagang membeli tiket jalan sehat,” katanya singkat.
HariTri Warsono