Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DPR Setuju Pemerintah Beli Gedung KBRI di Luar Negeri  

image-gnews
Wakil Menlu Triyono Wibowo (kiri) dan Wakil Menkeu Anny Ratnawati. ANTARA/Andika Wahyu
Wakil Menlu Triyono Wibowo (kiri) dan Wakil Menkeu Anny Ratnawati. ANTARA/Andika Wahyu
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Bidang Luar Negeri DPR mendukung rencana Kementerian Luar Negeri membeli gedung kedutaan, konsulat, dan wisma duta di luar negeri. Dari total 432 gedung yang digunakan perwakilan Indonesia, sebanyak 38 persen di antaranya disewa.

"Ini demi kewibawaan negara," kata Agus Gumiwang Kartasasmita, Wakil Ketua Komisi Luar Negeri yang memimpin rapat pembahasan pengelolaan asset di luar negeri, Senin siang. Hadir di antaranya Wakil Menlu Triyono Wibowo, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati, dan Wakil Menteri Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo.

Kesimpulan  rapat tersebut,  Komisi mendesak pemerintah  menerbitkan aturan yang mendorong percepatan pengadaan kantor kedutaan, konsulta dan wisma duta. Serta mendesak pemerintah  mengatur penghapusan barang milik negara.

Kesimpulan lainnya meminta  pemerintah agar membahas lebih rinci roadmap pengadaan aset di luar negeri.

Diungkapkan  Triyono, biaya sewa gedung terus membengkak sehingga perlu diprogramkan pengadaan aset. Biaya sewa gedung pada 2009 sebesar Rp 136 miliar, pada  2010 sebesar Rp 150 miliar, dan pada  2011 sebesar Rp 146 miliar.

Kementerian mengusulkan tiga opsi dalam program pengadaan aset tersebut. Antara lain, mengalokasikan dana pembelian melalui DIPA, melalui dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan sewa beli dengan pendanaan pihak ketiga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Khusus penggunaan dana PNBP, Kementerian Luar Negeri kesulitan karena hanya diijinkan menggunakan 50,93 persen di antaranya. Dia berharap diijinkan menggunakan 100 persen dana PNBP.

Mengenai pendanaan pihak ketiga, Kementerian sedang menjajaki kerja sama dengan beberapa bank, di antaranya Bank Mandiri, dan Bank Nasional Indonesia, untuk mendapat pinjaman. "Pengembalian pinjaman  di lakukan dengan dicicil menggunakan dana sewa," kata Triyono.

Adapun Anny Ratnawati mengatakan Kementerian Keuangan tidak dapat memenuhi begitu saja usulan tersebut. "Soal pembelian aset di luar negeri, perlu dibicarakan dulu," katanya.

Aset pemerintah Indonesia di luar negeri bernilai Rp 14,5 triliun baik berupa kantor perwakilan, wisma, dan tanah. Asset itu sebanyak 432 gedung tersebar di 96 negara terdiri atas 129 kantor perwakilan, 154 wisma kepala perwakilan, dan 149 asset lainnya.

Gedung kantor berstatus milik sebanyak 71 buah, terbanyak di Asia Timur dan Pasifik, Eropa Barat, serta Asia Selatan dan Tengah dengan masing-masing 10 kantor perwakilan. Kemudian status sewa terbanyak di Eropa Timur dan Tengah sebanyak 12 kantor.

RUSMAN PARAQBUEQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Korupsi KBRI, Mantan Menlu Diperiksa

11 Desember 2012

Dr. Hassan Wirajuda. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Korupsi KBRI, Mantan Menlu Diperiksa

Ia bersaksi dalam kasus korupsi pengelolaan dana kegiatan sidang internasional Departemen Luar Negeri.


Menteri Luar Negeri: Tak Ada Renovasi Kedutaan di

18 Februari 2006

Menteri Luar Negeri: Tak Ada Renovasi Kedutaan di

Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda mengatakan, belum ada rencana renovasi Kedutaan besar Indonesia di Seoul, Korea Selatan. Maka ia tak merasa perlu memberikan klarifikasi khusus soal surat dari Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi yang berisi pihak yang ingin merenovasi. “Penjelasan Pak Sudi sudah cukup,” katanya di Hotel Patra Jasa, Kuta, Bali, tadi malam.