"Antara Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN sudah sepakat, pembangunan harus rampung pada 2013," kata Kepala Dinas Perhubungan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Wahid Wahyudi, seusai memimpin persiapan penggunaan sistem online pada jembatan timbang di kantornya, Kamis (30/12) siang.
Menurut Wahid, Menteri Perhubungan sebagai regulator prasarana jalan serta pengatur transmportasi juga telah mendesak untuk segera mungkin merealisasikan proyek ini. Apalagi, Menteri BUMN sebagai pemegang saham PT KA dan PT Angkasa Pura (pengelola Juanda) juga telah menyiapkan beberapa prasarana pendukung.
Proyek kereta listrik ke bandara Juanda ini akan meniru rencana pembangunan jalur rel kereta dari Stasiun Mangarai ke Bandara Soekarno Hatta di Jakarta. "Nantinya, kami akan sediakan angkutan kereta dari stasiun Gubeng ke Bandara Juanda," ujar Wahid. Dengan adanya jurusan ini, Wahid berharap mampu memberikan solusi transportasi massal ke Juanda. Selama ini, penumpang pesawat dilayani oleh bus kota dan taxi.
Jalur dari stasiun Gubeng ke Juanda sepanjang 22 kilometer ini rencannya akan dibangun secara melayang (elevated) double track dengan memakai Light Rain Transit (LRT) atau kereta listrik.
Untuk mempercepat proses pembebasan lahan, Disas Perhubungan tidak akan menggunakan lahan milik warga, melainkan akan mencari jalur-jalur yang melalui tanah milik negara. Apalagi , disekitar Juanda mayoritas merupakan tanah milik TNI Angkatan Laut dan tanah milik PT KA sendiri.
Rencananya, dari stasiun Gubeng, rel ini akan mengarah ke selatan melalui stasiun Wonokromo terus ke stasiun Waru kemudian sesampai di kawasan Aloha baru berbelok ke timur ke arah Juanda. "Dari Aloha tidak akan ada penggusuran, rel akan dibangun ditengah jalan kembar Juanda," kata Wahid.
Rel ini akan berakhir disekitar lahan parkir Juanda. Jalur rel dari stasiun Gubeng hingga bandara Juanda sendiri akan dibangun dengan anggaran APBN 2011 sebesar Rp 1 trilyun.
Sementara itu, Humas PT Kereta Api Daerah Operasi VIII Surabaya Sri Ninarno menyambut baik segera dibangunnya jalur KA ke bandara ini. Sebagai operator, PT Kereta Api menurut dia selalu siap jika ada penambahan jalur. "Sebelum lebaran lalu, kita juga membuka jalur KA kusus peti kemas dari Pelabuhan Tanjung Perak," kata dia.
Meski sudah mendengar rencana pembangunan jalur dari Stasiun Gubeng ke Bandara Juanda, namun PT KA hingga saat ini belum mendapatkan petunjuk resmi dari Dirjen Perkereta Apian. "Petunjuk sebenarnya belum ada," kata Sri Winarno.
Sebagai persiapan, PT Kereta Api telah memastikan kesiapan beberapa pihak, diantaranya dengan melakukan rapat gabungan dengan Pemerintah Kota Surabaya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, serta dengan PT Angkasa Pura Juanda.
Fatkhurrohman Taufiq