Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketua Asosiasi Setuju Kepala Daerah Dipilih DPRD

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Gagasan bahwa kepala daerah sebaiknya dipilih melalui DPRD mendapat dukungan Ketua Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI), Salehudin. Menurut dia, pemilihan melalui DPRD akan menekan cost politict maupun anggaran Pemilukada. 

"Dengan dipilih DPRD akan lebih murah biayanya. DPRD yang milih kan nggak bayar. Tapi kalau rakyat, lebih ganas dari DPRD," kata Salehudin saat ditemui di acara Rakernas ADKASI, Sabtu (11/12), di Hotel Sahid, Jakarta.

Menurut Salehudin yang juga Ketua DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara ini, selama ini pemilihan langsung oleh rakyat telah membuat biaya Pemilukada mahal. Biaya mahal itu bukan cuma anggaran yang dikeluarkan dari APBN dan APBD, tapi juga cost politict yang mesti ditanggung calon kepala daerah.

Situasi demokrasi yang terjadi di Indonesia, kata dia, masih berbeda dengan yang terjadi di luar negeri. Kalau di Indonesia, dia mencontohkan, untuk membuat masyarakat menghadiri kampanye, maka sang calon yang harus memobilisasi masyarakat. Mobilisasi ini tentu ada biaya politik yang harus dikeluarkan si calon.

Berbeda keadaannya dengan di luar negeri. Ia mencontohkan Amerika Serikat. Di sana, lanjut Saleh, kesadaran politik warga sudah sangat tinggi. "Saya selalu contohkan, ada seorang nenek umur 70 tahun, dia mengemudi mobilnya hingga 125 KM hanya untuk menonton pidato Obama. Tanpa dibayari bensin," ucap Salehudin yang berasal dari Golkar ini.

Karena itulah, ujar Saleh, dengan mewakili pemilihan kepala daerah melalui DPRD maka biaya penyelenggaraan Pemilukada maupun biaya politik bisa ditekan. 

Dia yakin, proses pemilihan melalui perwakilan di DPRD ini tidak akan diprotes masyarakat. Caranya, DPRD harus benar-benar menunjukan fungsi keterwakilannya dan mampu dipercaya masyarakat. "Kalau itu bisa dibuktikan bagus, saya yakin rakyat tidak akan ada yang protes," kata dia.

Perdebatan soal pemilihan kepala daerah melalui DPRD kini menghangat setelah pemerintah berencana menerapkan gagasan itu. Sejauh ini rencana pemilihan melalui DPRD tersebut baru sebatas untuk pemilihan gubernur, belum sampai kabupaten.

Meski belum mempunyai sikap resmi, kata Salehudin, ADKASI siap diajak bicara jika pemerintah melemparkan gagasan itu untuk diterapkan di tingkat kabupaten.

Jika diminta pendapatnya secara resmi, ADKASI yang terdiri dari 398 DPRD se-Indonesia itu, akan melakukan rapat kerja membahas usulan dari DPRD Kabupaten se-Indonesia.

Amirullah
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

DPRD Batam Minta Keseriusan Penanganan Air Bersih

1 Juli 2022

DPRD Batam Minta Keseriusan Penanganan Air Bersih

PT Moya, BP Batam dan kontraktor akan memasang pengairan dalam waktu satu pekan.


Bamsoet Dukung DPRD Kabupaten Diatur di Perundangan Khusus

16 Februari 2022

Ketua MPR Bambang Soesatyo saat menerima pengurus ADKASI, di Jakarta, Selasa (15/2/22).
Bamsoet Dukung DPRD Kabupaten Diatur di Perundangan Khusus

Alasan dibutuhkan perundangan khusus karena DPRD Kabupaten tidak bisa menolak Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati.


Dengar Keluhan Nelayan, Gus Muhaimin Minta PP 85/2021 Dicabut

3 November 2021

Dengar Keluhan Nelayan, Gus Muhaimin Minta PP 85/2021 Dicabut

Asosiasi Nelayan menyatakan keberatan terhadap PNBP sektor perikanan setelah diterbitkannya PP 85/2021.


DPR: Polri Jamin Kebebasan Ekspresi lewat Lomba Mural

31 Oktober 2021

Apresiasi Lomba Mural, DPR Dukung Polri Jamin Kebebasan Berekspresi
DPR: Polri Jamin Kebebasan Ekspresi lewat Lomba Mural

Lomba mural menjadi sinyal dari Kapolri yang ingin membawa Polri menuju institusi yang berasal dari masyarakat dan bekerja untuk masyarakat.


DPR Raih Predikat Informatif, Puan: Bukti Keterbukaan Parlemen

27 Oktober 2021

Ketua DPR RI Puan Maharani
DPR Raih Predikat Informatif, Puan: Bukti Keterbukaan Parlemen

DPR terus berupaya menyampaikan informasi pada setiap kegiatan baik yang sudah maupun sedang berjalan melalui teknologi informasi.


Komisi V DPR Desak Evaluasi Tes PCR untuk Penerbangan

25 Oktober 2021

Anggota Komisi V DPR Novita Wijayanti
Komisi V DPR Desak Evaluasi Tes PCR untuk Penerbangan

Evaluasi atas kebijakan tes PCR untuk penerbangan merupakan bentuk dukungan untuk membangkitkan kembali sektor penerbangan di tanah air.


DPRD Kritik Serapan Anggaran Gubernur Anies Baswedan Baru 6 %

27 Februari 2018

Dua pimpinan DPRD DKI mengembalikan dokumen raperda reklamasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di sela-sela acara peluncuran program OK-Otrip di Balai Kota DKI, 14 Desember 2017. Tempo/Friski Riana
DPRD Kritik Serapan Anggaran Gubernur Anies Baswedan Baru 6 %

Rendahnya serapan APBD pemerintah Gubernur Anies Baswedan dikritik Wakil Ketua DPRD Jakarta.


Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

6 Januari 2018

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menghadiri diskusi bertajuk Panglima di Era Politik di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, 9 Desember 2017. Dewi Nurita/Tempo
Fadli Zon: Calon Kepala Daerah dari TNI/Polri Belum Tentu Tegas

Soal perwira TNI/Polri yang terjun ke dunia politik lewat Pilkada menurut Fadli Zon tak menentukan ia akan tegas dalam memimpin.


Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

6 Januari 2018

Bakal calon Gubernur Sumatera Utara yang juga Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi (tengah) menerima ucapan selamat dari kader PKS seusai menerima dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jenderal Ikut Pilkada, Ahli Pertahanan: Aturannya Berantakan

Jika merujuk pada UU Pilkada, anggota TNI, personel Polri, dan pejabat negara lain tidak perlu mundur dari jabatannya saat akan mencalonkan diri.


Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

6 Januari 2018

Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kiri) dan Musa Rajeckshah (kanan) saat menghadiri acara Konsolidasi pasangan Calon Kepala Daerah PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, 4 Januari 2018. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Pengamat: Jenderal Ikut Pilkada karena Kaderisasi Partai Gagal

Keputusan mengusung calon bukan kader partai dalam pilkada akan menimbulkan konsekuensi. Di antaranya sulit dikontrol dan diawasi partai.