“Perakitnya termasuk cukup profesional, penemuan bom berkat laporan warga,” kata Brigadir Jenderal Ondang Sutarsa BS, Kepala Kepolisian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (2/12).
Bom rakitan tersebut terdiri dari bahan bakar premium 2,5 liter dalam lima botol minuman dalam kemasan, walfram lampu, casing detonator, detonator, switch timer, baterai dan kabel yang disambung dari timer ke botol bahan bakar.
Bom rakitan tersebut ditemukan warga di Sendang Sriningsih oleh warga bernama Widi. Bom tersebut sempat dibawa ke rumahnya setelah baterainya dicopot. Karena mencurigakan, ia melapor ke RT setempat dan diteruskan ke aparat keamanan.
Meskipun ada penemuan bom rakitan, polisi belum menemukan tersangka perakit atau peletak bom. Namun, polisi masih menyisir lokasi dan bekerja sama dengan polisi Klaten karena lokasi berada di perbatasan. Diduga ada kaitan dengan penemuan bom rakitan yang ditemukan di Klaten beberapa waktu lalu.
“Kami masih menyisir lokasi dan bekerja sama dengan polisi Klaten untuk mencari tersangka,” kata dia.
Menurut Kepala Satuan Brigade Mobil Polda Daerah Istimewa Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Laksana, jenis bom tersebut tergolong berkekuatan rendah (low explosive). Namun karena menggunakan bahan bakar premium maka ada daya bakar yang besar.
“Jenis bom termasuk low explosive tetapi karena disambung dengan bahan bakar maka daya bakarnya juga besar,” kata Laksana.
Warga tersebut menemukan bom tersebut pada Rabu (1/12) pukul 05.00 WIB dan baru dilaporkan pada pukul 18.00 WIB. Bom yang seharusnya meledak pukul 02.00 WIB itu macet sehingga tidak terjadi ledakan.
Lokasi penemuan, kata Kepala Kepolisian Resor Sleman Ajun Komisaris Besar Irwan Ramaini, berada di bawah pohon besar. Di lokasi tersebut ada warung yang berdekatan dengan pohon dan ada peribadatan gua Maria yang berjarak sekitar 30 meter.
“Sasaran bom belum diketahui sebab tempat peribadatan itu lumayan jauh dari lokasi bom,” kata Irwan.
MUH SYAIFULLAH