TEMPO Interaktif, Palopo -Sebuah jembatan di Kecamatan Baliase, Luwu Utara, ambruk, dini hari kemarin. Akibatnya ratusan kendaraan tertahan hingga beberapa jam. Peristiwa ini juga mengakibatkan jalur trans Sulawesi sempat terputus. Sebab, jembatan 10 meter ini dilintasi kendaraan dari tiga provinsi: Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Ambruknya jembatan ini sudah kedua kalinya terjadi. Pada sembilan bulan lalu, jembatan ini terputus akibat banjir. Pemerintah kabupaten Luwu Utara lalu membangun jembatan itu semi permanen, menggunakan kayu. Kali ini, jembatan tersebut ambruk setelah dilintasi sebuah truk pengangkut kayu yang terperosok. Kuat dugaan jembatan ini tidak mampu menahan beban truk tersebut.
Pantauan Tempo, sekitar pukul 11.00 Wita, truk yang terperosok itu diangkat beramai-ramai oleh masyarakat. Beberapa personel TNI dan Polri bersama dinas perhubungan juga turun ke lokasi memperbaiki jembatan itu. Alhasil, pukul 13.00 Wita, beberapa kendaraan sudah bisa melintas. Tapi, harus ekstra hati-hati. Jembatan hanya bisa dilalui satu kendaraan.
Wakil Kepala Polres Luwu Utara Komisaris Hamka berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut. "Apalagi, jembatan ini menghubungkan beberapa provinsi," kata Hamka saat ditemui di lokasi, kemarin.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Luwu Utara Suaib mengatakan sudah menyampaikan masalah ini ke pemerintah provinsi Sulawesi Selatan. Menurut dia, jalan dan jembatan di jalan poros adalah tanggung jawab sepenuhnya provinsi karena merupakan jalan nasional. ”Pemerintah daerah sudah melakukan perbaikan sebagai upaya tanggap darurat," katanya.
Wakil Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriyani mengatakan, pemeliharan jembatan Baliase adalah wewenang provinsi. Karena itu dia berharap penanganan jembatan ini menjadi prioritas pemerintah provinsi.
Muhammad Adnan Husain