Neni Nuraeni, 26 tahun, warga yang rumah orang tuanya rusak akibat longsor menuturkan, longsor terjadi setelah hujan deras yang mengguyur sejak siang. Saat itu, Neni melihat tebing setinggi 10 meter di belakang rumahnya sudah retak dan akan ambruk. Neni pun langsung berlari keluar untuk memberitahu tetangganya yang rumahnya persis di bawah retakan tanah tersebut
“Saat itu saya langsung keluar dan berteriak sama tetangga menyuruh mereka keluar rumah, setelah tetangga saya keluar, benar saja, tanah langsung menimbun dapur rumah tetangga saya, padahal waktu itu tetangga saya sedang berada di dapur,” tutur Neni saat ditemui dilokasi longsor, Kamis (2/12)
Sementara itu, Otih, 59 tahun, tetangga Neni, mengatakan sangat bersukur diberitahu oleh Neni kalau akan terjadi longsor, “kalau tidak diberitahu, mungkin keluarga saya yang waktu itu semuanya berada di dapur sudah tertimbun tanah,” ujarnya.
Camat Pasir Jambu, Rahman, mengatakan, selain di Desa Cukanggenteng, longsor juga terjadi di Desa Cikoneng yang menimbun jalur alternatif Soreang – Ciwidey, “saat ini warga Cukanggenteng dan Desa Cikoneng sudah bekerja bakti untuk membersihkan material longsor” kata Rahman saat dihubungi Tempo, Kamis (2/12).
Dikatakan Rahman, pihaknya sudah menerima bantuan dari PMI berupa 40 sarung dan 50 selimut untuk para korban, “untuk sementara korban dievakuasi dan diungsikan ke rumah tetangga yang lebih aman,” katanya.
Baca Juga:
ANGGA SUKMA WIJAYA