TEMPO Interaktif, Tasikmalaya - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengusulkan KH Ruhiat, pendiri pondok pesantren Cipasung, kabupaten Tasikmalaya sebagai pahlawan nasional. Bahkan kini berkas usulannya sudah diserahkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Di provinsi sudah beres, berkasnya sudah dilimpahkan ke presiden, tergantung presiden,”ujar Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, disela-sela Haul ke 33 KH Ruhiat, tadi malam.
Menurut Heryawan, sebelumnya tim peneliti pengkaji gelar daerah, Jawa Barat telah melakukan kajian hingga melakukan seminar terhadap sosok KH Ruhiat untuk mengetahui kelayakan tokoh tersebut menjadi pahlawan nasional, sehingga penganugerahannya tinggal menunggu waktu. "Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa ditetapkan sebagai pahlawan nasional,”ujarnya.
Menurut Heryawan, sosok perjuangan KH Ruhiat yang diteruskan perjuangannya oleh anaknya almarhum KH Ilyas Ruhiat, dinilai tepat untuk diusulkan menjadi pahlawan Nasional sebab pengorbanannya sangat besar dalam dunia pendidikan khususnya pendirian pondok pesantren Cipasung.
Pesantren yang dibangunnya pada 1931 itu kerap digunakan sebagai sarana belajar masyarakat saat itu dan kelak di kemudian hari banyak menghasilkan ulama besar di Jawa Barat dan Indonesia.
Bukan hanya itu, sikapnya yang santun serta semangat kebangsaan yang tinggi kerap memacu sikap patriotisme di kalangan santri dan masyarakat saat itu untuk melawan penjajah Belanda.
Sementara itu, Abun Bunyamin mewakili keluarga Cipasung mengaku bangga atas upaya yang telah ditempuh pemerintah Jawa Barat dalam memperjuangkan sosok KH Ruhiat menjadi pahlawan nasional. Menurutnya, usulan tersebut bukan berasal dari pihak keluarga namun dari pihak luar (masyarakat).
“Saya terharu atas upaya pemprov yang memperjuangkan sosok almarhum untuk menjadi pahlawan nasional,”ujar Abun menutup pembicarannya.
JAYADI SUPRIADI