Kepala Kepolisian Resor Kota Cimahi Rudi membenarkan peristiwa longsor terjadi di wilayahnya. "Sedang ditangani," katanya lewat pesan pendek Selasa (23/11) malam.
Apud Saefurahman, Ketua RT 01 RW 09, menuturkan longsor terjadi dua kali, yaitu pukul 19.30 dan 20.00. "Awalnya terdengar suara ledakan, "Duar!". Terus ada suara gemuruh keras. Waktu saya periksa dan tiba di sekitar sumber suara keadaan sudah longsor begini," ujarnya di lokasi kejadian, Selasa (23/11) malam.
Menurut dia, lahan yang longsor adalah tanah kebun dan bakal sawah yang terletak 10 meter lebih diatas Blok III Kompleks Lembah Permai. "Saya menduga longsor terjadi akibat tanah tak kuat lagi menahan air hujan yang banyak belakangan ini. Apalagi air di atas itu sengaja dibendung warga yang hendak mengubah area kebun menjadi pesawahan," kata Apud.
Dari pantauan di lokasi, material longsoran bergerak sekitar 50 meter ke arah barat. Tanah longsor menggusur separuh rumah milik Dadang Jumhana dan merusak bagian belakang rumah milik Riki.
Peristiwa ini menjadi tontonan warga sekitar. Polisi sudah memasang garis pembatas setidaknya sejauh 50 meter dari lokasi tumpukan longsoran tanah di Blok III Kompleks.
Baca Juga:
Warga yang dikabarkan menghilang adalah Endang, pembantu di rumah Dadang (60). Saat peristiwa terjadi Dadang dan Endang sedang di rumah. "Pak Dadang sendiri selamat meskipun sempat dibawa ke rumah sakit. Tapi Endang belum ditemukan," ujar Apud.
Hingga Rabu (24/11) pukul 00.30 WIB, tim SAR dibantu warga tampak masih mencari Endang di lokasi longsor.
Erick P. Hardi