Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jusuf Kalla: Perangi Ideologi Teroris

image-gnews
Jusuf Kalla. TEMPO/Zulkarnain
Jusuf Kalla. TEMPO/Zulkarnain
Iklan
TEMPO Interaktif, YOGYAKARTA - -Mantan Wakil Presien JM Jusuf Kalla menyatakan kasus rangkaian tindakan terorisme di Indonesia terjadi karena ideologi. Sehingga yang paling diperlukan adalah memerangi ideologi yang menjadikan orang melakukan tindakan terorisme.

“Pemberantasan terorisme pasti dilakukan oleh pemerintah, yang lebih penting lagi memerangi ideologi yang menjerumuskan orang melakukan tindakan itu,” kata Jusuf Kalla di Hotel Hyatt Yogyakarta, Kamis (23/9).

Menurut dia, Indonesia merupakan negara yang paling banyak menangkap pelaku terorisme dibandingkan dengan yang negara lainnya. Tetapi karena tindakan terorisme yang terjadi di Indonesia tersebut menyangkut pemahaman atau ideologi, maka sangat sulit untuk memberantas ideologi. “Orang bisa ditangkap, tetapi ideologi memang sulit diberantas, berjalan terus,” kata dia.

Pemikiran para teroris yang menghalalkan merampok dan membunuh itu, tambah dia yang harus diberantas. Untuk mengantisipasi tindakan terorisme, peran masyarakat, tokoh masyarakat dan semua elemen bangsa ini harus aware (waspada).

Ia kembali menegaskan, ideologi teroris yang membenarkan bahwa merampok dan membunuh dikategorikan dalam rangka perjuangan dapat dihalalkan itulah yang harus diberantas. Sebab muara tindakan terorisme adalah ideologi.

Ia menyatakan di Asia, tindakan terorisme jarang terjadi di Malaysia karena masyarakatnya peduli untuk melaporkan kepada aparat kepolisian tentang hal-hal yang mencurigakan, begitu pula aparat keamanannya.

“Titik lemah terjadi di pemerintah, aparat kepolisian dan masyarakat, maka semua pihak harus meningkatkan kepedulian lingkungannya terhadap gerakan yang mencurigakan,” kata Kalla.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menambahkan, saat ini tindakan terorisme sudah mengarah kepada ancaman balas dendam kepada aparat kepolisian seperti yang terjadi di Kepolisian Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumut yang menewaskan tiga polisi jaga.

Menurut Zuli Qodir, peneliti dan pengamat perdamaian Asia Tenggara, tindakan terorisme yang dilakukan oleh sekelompok orang itu juga akibat perlakuan pemerintah terhadap keluarga orang yang disangka teroris. Ada tindakan yang melanggar hak-asasi manusia mereka. Sehingga pergerakan terorisme sudah menjadi balas dendam terhadap aparat keamanan.

“Para terpidana akibta tindakan teroris usai menjalani hukuman tidak ada perhatian dari pemerintah, sehingga bisa melakukan tindakan terorisme lagi,” kata dia.

MUH SYAIFULLAH

 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jusuf Kalla Kritik Mobil Listrik di Indonesia: Hanya Pindahkan Emisi

26 Mei 2023

PLTA Poso. Foto/Setpres
Jusuf Kalla Kritik Mobil Listrik di Indonesia: Hanya Pindahkan Emisi

PLTU yang menghasilkan listrik untuk mobil listrik masih mengandalkan batu bara, yang mengeluarkan emisi dari cerobong asapnya.


Beasiswa Kalla 2022 untuk Mahasiswa Baru, Bisa Kuliah Gratis hingga Lulus

3 Agustus 2022

Ilustrasi beasiswa. shutterstock.com
Beasiswa Kalla 2022 untuk Mahasiswa Baru, Bisa Kuliah Gratis hingga Lulus

Beasiswa Kalla diperuntukan untuk mahasiswa semester 1 di 20 perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia.


Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

30 Juni 2022

Salah Abdelsalam. Foto : Wikipedia
Pengadilan Prancis Vonis Hukuman Seumur Hidup untuk Pelaku Teror Paris 2015

Pengadilan Prancis menjatuhkan vonis seumur hidup kepada Salah Abdeslam, satu-satunya pelaku teror Paris 2015 yang masih hidup


Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

10 Februari 2022

Sketsa seniman pengadilan Prancis Elisabeth de Pourquery yang menunjukkan Salah Abdeslam, salah satu tersangka kelompok yang diduga melakukan serangan Paris November 2015, dipajang di atas meja selama wawancara dengan Reuters di rumahnya di dekat Paris, Prancis, 27 September. 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Pengakuan Pelaku Bom Bunuh Diri Paris 2015: Saya Tidak Melukai Siapa pun

Salah Abdeslam mengatakan bahwa ia tidak meledakkan rompi bom bunuh dirinya dalam serangan teroris di Paris, November 2015 yang menewaskan 130 orang


Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

8 September 2021

Polisi Prancis dengan perisai pelindung berjalan di antrean dekat gedung konser Bataclan menyusul penembakan fatal di Paris, Prancis, 14 November 2015. Orang-orang bersenjata dan pengebom menyerang restoran, bar, dan gedung konser yang ramai di lokasi sekitar Paris pada Jumat malam, menewaskan puluhan orang dalam apa yang digambarkan oleh Presiden Prancis sebagai serangan teroris yang belum pernah terjadi sebelumnya. [REUTERS/Christian Hartmann/File Foto]
Prancis Mulai Adili 20 Terdakwa Serangan Teror di Bataclan

Prancis pada Rabu mengadili 20 orang terdakwa yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi teror di Bataclan, Paris, pada 13 November 2015.


Jusuf Kalla Prediksi Kasus Covid-19 di RI Tembus 2 Juta pada April Mendatang

8 Februari 2021

Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla, memperlihatkan piagang penghargaan donasi 9 ribu masker N95 dari Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia untuk membantu dalam menangani pandemi virus corona baru (Covid-19), 14 Mei 2020. (MMKSI)
Jusuf Kalla Prediksi Kasus Covid-19 di RI Tembus 2 Juta pada April Mendatang

Jusuf Kalla memprediksi kasus Covid-19 bakal tembus 2 juta per April mendatang jika penambahan kasus positif per hari konsisten di atas 12 ribu.


Setelah Tidak Sibuk, Jusuf Kalla Bawa Keluarga Liburan ke Jepang

27 Desember 2019

Wakil Presiden Jusuf Kalla menikmati suasana pantai bersama keluarga dalam liburan tahun baru 2018 di halaman Hotel Hilton Nusa Dua, Bali, Senin, 1 Januari 2018. Foto-foto: Juru bicara Wapres, Husain Abdullah.
Setelah Tidak Sibuk, Jusuf Kalla Bawa Keluarga Liburan ke Jepang

Simak gaya Jusuf Kalla menghabiskan waktu dengan keluarga setelah memiliki lebih banyak waktu luang.


Indonesia Urutan 85 di Global Innovation Index, Kalla: Tiru Cina

28 Agustus 2019

Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan inovasi teknologi navigasi BPPT. Kredit: Istimewa
Indonesia Urutan 85 di Global Innovation Index, Kalla: Tiru Cina

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan agar peringkat Indonesia dalam Global Innovation Index meningkat, dan tidak hanya di urutan ke-85.


Jusuf Kalla Ingatkan Siklus Resesi Ekonomi Global 10 Tahunan

9 Agustus 2019

Wakil Presiden Jusuf Kalla berbicara dalam acara Presidential Lecture 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 24 Juli 2019. Kegiatan yang diikuti oleh 6.148 CPNS hasil seleksi tahun 2018 itu mengangkat tema Sinergi Untuk Melayani. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jusuf Kalla Ingatkan Siklus Resesi Ekonomi Global 10 Tahunan

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan siklus resesi telah memendek menjadi setiap 10 tahun.


Karena Tak Ikuti Teknologi, Bisnis Jusuf Kalla Pernah Bangkrut

7 Agustus 2019

Wakil Presiden Jusuf Kalla berbicara dalam acara Presidential Lecture 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 24 Juli 2019. Kegiatan yang diikuti oleh 6.148 CPNS hasil seleksi tahun 2018 itu mengangkat tema Sinergi Untuk Melayani. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Karena Tak Ikuti Teknologi, Bisnis Jusuf Kalla Pernah Bangkrut

Jusuf Kalla (JK) mengenang saat sejumlah usahanya harus gulung tikar.