Menurut salah satu saksi mata, Wardoyo, komplotan pencuri tersebut diduga berjumlah tiga orang. “Mereka mengendarai dua buah sepeda motor,” kata Wardoyo. Salah satu pelaku memarkir motornya persis di depan rumah korban. Sedangkan dua rekannya yang berboncengan menunggu dari jarak sekitar 200 meter.
Menurut saksi, pelaku mengetuk pintu rumah seperti layaknya tamu. “Hanya ada satu pembantu di dalam rumah tersebut,” kata Wardoyo. Kepada pembantu tersebut, pencuri itu mengaku disuruh oleh pemilik rumah untuk memperbaiki korden jendela dalam rumah. Tanpa berprasangka buruk, pembantu itu mempersilahkan pencuri untuk masuk.
Saat pencuri beraksi, pemilik rumah serta keluarganya datang. Imam Soetopo yang menjabat sebagai Wali Kota Surakarta periode 1995-2000 itu kaget saat melihat ada orang tidak dikenal tengah mengacak-acak hartanya. Imam kemudian berteriak sehingga menarik perhatian tetangganya.
Pelaku sempat menodongkan sejenis pisau kepada keluarga Imam Soetopo dan warga agar bisa melarikan diri. Sialnya, sepeda motor yang digunakan tidak dapat dinyalakan mesinnya. Akhirnya, pelaku melarikan diri dengan berboncengan tiga bersama komplotannya.
Beberapa warga mencoba mengejar pelaku hingga jarak sekitar tiga kilometer. Mereka juga dibantu polisi yang kebetulan berjaga di pinggir jalan. Komplotan tersebut terjatuh dari sepeda motor karena shock breaker kendaraannya patah. Satu pelaku berhasil ditangkap, sedangkan dua lainnya berhasil lolos dengan cara berlari.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Surakarta, Komisaris Edhei Sulistiyo mengatakan, polisi tengah mengejar pelaku yang lain. Menurutnya, salah satu pelaku pencuri yang telah tertangkap saat ini tengah diperiksa. Menurutnya, pencuri berhasil membawa kabur sejumlah uang serta perhiasan.
Ahmad Rafiq