Kondisi tersebut mengancan ratusan kepala keluarga yang berada dikawasan pantai itu. Diperkirakan sebanyak 200 kepala keluarga yang berada didusun Legok Jawa, Desa Legok Jawa akan hanyut terbawa ombak laut.
Kondisi ini diperparah dengan semakin meluasnya abrasi laut yang sudah memakan sebagian bahu jalan saat gelombang pasang beberapa hari lalu. Apabila kondisi tersebut tetap dibiarkan, bibir pantai akan semakin menyusut dan terus bergerak mendekati pemukiman warga.
Rasiman, 40 tahun, warga setempat dalam keterangannya Senin, (20/9) mengatakan, kondisi pengikisan tepi pantai yang terjadi diwilayah legok jawa sudah berlangsung lama. "Setiap hari tanah ditepi jalan legok Jawa terus menghilang akibat terkikis air pantai ini," ujarnya.
Bahkan akibat terjadinya abrasi, puluhan meter kawasan green belt atau kawasan harim laut hilang terkikis ombak. Sedikitnya 200 kepala keluarga yang masih tinggal disekitar lokasi abrasi kini semakin terancam.
Meskipun hanya beberapa rumah yang langsung terancam namun saat terjadi gelombang pasang tetap saja semua rumah yang berada diwilayah itu terancam.
Untuk menggulangi semakin meluasnya abrasi diwilayah itu, Ia bersama warga lainnya berharap kepada pemerintah daerah untuk segera melaksanakan program tanggulisasi atau program pembuatan tanggul diwilayah sekitar itu.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ciamis Asep Irfan Alawi mengatakan penanganan abrasi bukan persoalan baru diwilayah itu, namun dengan semakin meluasnya abrasi yang terjadi jelas ini memerlukan perhatian dari pemerintah daerah kabupaten Ciamis.
Menurut Asep, sebenarnya pada tahun 2009 pemerintah kabupaten Ciamis sempat mengucurkan bantuan untuk penananggulan abrasi diwilayah itu. Namun akibat minimnya dana yang tersedia diakuinya program tersebut belum sempat menyentuh seluruhnya.
Sedikitnya dibutuhkan sekitar 400-500 juta rupiah untuk membuat reklamasi diarea sepanjang 200 meter yang masih tersisa diwilayah Legok Jawa. "Beberapa bagian vital titik abrasi sebetulnya sudah diberi tanggul," ujarnya. "Mungkin sekitar 200 meter lagi kawasan abarasi yang belum tertangani."
Untuk itu, Lembaganya akan berupaya untuk melakukan pembahasan terkait masalah abrasi termasuk mengajukan anggaran di anggaran perubahan yang akan datang guna menindaklanjuti laporan warga tersebut.
JAYADI SUPRIADIN