TEMPO Interaktif, MAKASSAR - Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin akan mengusut asal-usul minuman keras setelah ditemukan botol minuman di mes para teknisi pesawat Sukhoi menginap. Komandan Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama Agus Supriatna mengatakan pengusutan itu dilakukan setelah mengetahui hasil laboratorium forensik atas sisa minuman yang diambil dari mes tersebut.
Agus mengatakan informasi sumber dan jenis minuman yang dikonsumsi para teknisi bisa dikorek dari korban yang terakhir meninggal, yakni Victor Savanoc. Hanya, Polisi Militer Lanud Sultan Hasanuddin tidak bisa berbuat banyak. "Dia memilih diam, sehingga kami kesulitan mendapat informasi apa yang mereka minum dan di mana mereka membelinya," ujar Agus saat dihubungi kemarin.
Tiga teknisi Sukhoi meninggal dalam dua hari. Mereka adalah Alexander Poltorak, tewas di Rumah Sakit Lanud Hasanuddin, dan Sergei Voronin, yang diketahui mengalami serangan jantung. Sehari kemudian, jumlah korban bertambah, yakni Victor Savanoc yang tewas di Rumah Sakit Stella Maris. Pihak Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin langsung melakukan pemeriksaan dan olah kejadian di Mes Watimena, tempat mereka menginap. Hasilnya, ditemukan puluhan botol bir kosong di belakang mes.
Pihak Pangkalan Udara membantah kabar bahwa mereka menyiapkan minuman keras bagi para teknisi Sukhoi itu. "Kami punya aturan yang ketat dan telah disampaikan kepada ketua tim sebelum mereka tinggal di mes," kata Agus. Jenderal bintang satu ini mengatakan, saat tim garansi itu tiba di Makassar, pihaknya langsung menyodorkan aturan dan budaya yang ada di Pangkalan Udara. Pihaknya juga tidak khawatir lantaran pimpinan rombongan tim bukan pertama kalinya tinggal di Pangkalan Udara Hasanuddin.
Karena itu, alumnus Akademi Angkatan Udara tahun 1983 ini mengatakan, saat insiden itu terjadi, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pimpinan tim. "Mereka kaget karena tidak menyangka sama sekali. Kami menduga mereka melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Inilah yang masih kami selidiki," mantan personel Badan Intelijen Strategis Mabes TNI ini menambahkan.
Agus menduga para korban membeli langsung minuman tersebut dan meminumnya secara diam-diam. Dia juga menduga minuman tersebut dibeli dengan bantuan oknum anggota Angkatan Udara yang turut memfasilitasinya. "Jika memang terbukti ada personel yang ikut membelikan minuman itu, kami tindak tegas," ujarnya.
Dua hari yang lalu, dua anggota tim garansi juga dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Dua anggota itu, yakni Andre Spalov serta Andre Saykay, mengalami pusing dan mual. Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, ditemukan ada indikasi keracunan alkohol dalam tubuh kedua orang itu.
Menurut anggota tim medis Khalid Saleh, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kedua orang pasien tersebut mengalami gejala keracunan yang diduga berasal dari alkohol. "Ini berdasarkan hasil pemeriksaan darah mereka," ujarnya. Hanya, menurut Khalid, pihak rumah sakit belum bisa memastikan lantaran masih menunggu hasil dari Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri.
| ABDUL RAHMAN